Shalahuddin Al-Ayyubi Sang Legenda

6470

Pada bulan Juni 1192, Perjanjian Ramla terjadi antara Richard dan Shalahuddin. Isinya antra lain, Yerusalem tetap berada dibawah kendali kaum Muslimin asalkan para peziarah Kristen dibebaskan untuk melakukan ibadahnya di kota suci tersebut. terkait dengan batas wilayah, semua daerah taklukan Richard akan tetap dihormati sebagai miliki tentara Salib.

Segera setelah tercapainya perjanjian ini, Richard kembali ke negaranya. Adapun Shalahuddin, ia kembali ke Damaskus, tempat ia memulai langkah pertamanya di panggung sejarah dunia. Tak lama tinggal di Damaskus, dia terserang demam dan akhirnya meninggal dunia di usia 56 tahun.

Yang membuat namanya semakin dihormati, pada saat meninggal, ia hanya meninggalkan harta sebesar 40 keping perak dan satu koin emas. Sisa hartanya sudah habis dibagikan kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan.

Setelah Shalahuddin meninggal, namanya pun ikut memudar dalam sejarah seiring dengan semakin banyaknya raja-raja Muslim yang berkuasa. Namanya kembali dikenali sejak Sir Walter Scott menulis novel, berjudul “The Talisman” (1825). Sosoknya mulai diingat kembali oleh dunia barat maupun timur sebagai legenda raja yang agung. Richard the Lion Heart, yang pernah secara langsung melakukan kontak dengan Shalahuddin dalam sebuah pertempuran yang sangat panjang, memujinya sebagai “pemimpin terbesar dan paling kuat dalam dunia Islam. (Bal/Berbagai Sumber)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here