Kebumen, Muslim Obsession – Memperingati bulan Rajab atau Rajaban, umat Islam di Indonesia kerap merayakannya dengan berbagai macam tradisi. Tidak kalah seru, masyarakat di Desa Wadasmalang, Kecamatan Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah juga merayakan dengan suka cita.
Banyak umat Islam merayakan bulan Rajab karena di bulan ini ada peristiwa sejarah yang sangat penting, yakni Isra Miraj, dimana dalam peristiwa itu Nabi dibawa Malaikat Jibril ke langit 7, dan menjadi awal perintah Allah kepada Nabi untuk melaksanakan shalat lima waktu.
Maka wajar, sebagai wujud rasa syukur atas nikmat Iman dan Islam yang Allah berikan, umat Muslim merayakannya dengan suka cita. Di Wadasmalang sendiri, warga di sana merayakannya dengan shalawatan dan bagi-bagi parcel berisi makanan yang nilai mencapai jutaan.
Uniknya lagi, semua parcel dibagikan ke warga desa tetangga yang menghadiri pengajian. Meski digelar masih dalam masa pandemi covid-19, tak mengurangi kemeriahan dan khidmatnya pengajian dalam rangka Isra Mi’raj.
Terbilang tradisi yang mewah karena setiap warga wajib membuat parcel yang berisi aneka makanan jajanan pasar, sembako, ayam ingkung dan buah-buahan. Nominal parcel yang dibuat warga bervariasi mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
“Ini sudah tradisi warga Wadasmalang yang sudah turun temurun dilakukan. Kita ingin berbagi dengan para warga dari desa tetangga yang menghadiri pengajian,” ujar Deni Tafianto salah seorang warga setempat saat ditemui di lokasi, Jumat (11/1/2022).
Menurutnya dengan tradisi tersebut peringatan Isra Mi’raj di desanya akan semakin meriah, terlebih banyak masyarakat yang datang dari luar desa, dan parcel-parcel tersebut memang dibagikan untuk warga desa tetangga yang hadir.
Selain dapat keberkahan ketika mengikuti pengajian, para jamaah bisa mendapatkan hadiah berupa parcel berukuran jumbo tersebut.
“Untuk membuat satu parcel berukuran jumbo ini masyarakat harus merogoh kocek hingga puluhan juta rupiah, dan mereka lakukan dengan ikhlas, harapannya membawa berkah bagi warga sini,” ucap Deni mengamini.
Sementara itu ketua panitia peringatan Isro Mi’raj Masjid Baiturrahman Salamun berharap dengan adanya peringatan ini bisa meneguhkan tali silaturahmi masyarakat Desa Wadasmalang khususnya Dukuh Kalikemong.
Disamping itu juga untuk menjaga tradisi dan budaya warga sebagai warisan dari para leluhur. Ini sekaligus sebagai bentuk rasa syukur kepada sang pencipta.
“Tradisi ini hanya sebagai wujud syukur warga atas rejeki yang mereka dapat. Tidak ada maksud untuk saling pamer kekayaan dan kemampuan ekonomi antar warganya,” jelas Salamun.
Setelah parcel semua terkumpul, pak kiai membacakan doa untuk kemudahan rezeki dan warga terhindar dari mara bahaya, dilanjutkan dengan pembagian parcel. Uniknya, warga yang menerima parcel adalah warga desa tetangga, warga setempat hanya diwajibkan membuat parcel dan tidak berhak menerima parcel tersebut. (Albar)