Seru! Obrolan Dua Setan Beda Nasib

1095
Ilustrasi: Dua Setan.

Muslim Obsession – Kondisi setan sebagai makhluk penggoda manusia, rupanya, tak selalu senang. Ada juga setan yang mengalami kondisi buruk dan menyedihkan.

Kisah tentang perbedaan nasib dua setan berikut ini menyiratkan adanya dua kondisi yang berbeda tersebut.

Dikisahkan oleh Imam Ibnu Abi Dunya, suatu ketika ada Setan Gemuk bertemu dengan rekannya, Setan Kurus. Setelah lama tak berjumpa, keduanya terlibat dalam obrolan yang bisa diambil hikmahnya oleh kita, manusia.

“Mengapa engkau terlihat begitu kurus?” tanya Setan Gemuk.

“Aku,” jawab Setan Kurus, “menyertai seorang laki-laki yang menyebut nama Allah Ta’ala saat ia hendak makan.” “Alhasil,” lanjutnya mengungkapkan, “aku pun tidak bisa ikut makan bersamanya.”

“Selain tak kuasa ikut makan, aku pun tidak bisa ikut minum bersamanya karena orang itu selalu menyebut nama Allah Ta’ala ketika hendak minum,” ungkap Setan Kurus.

Selain tak bisa makan dan minum, rupanya ada banyak derita yang dialami Setan Kurus. Ia pun kembali mengungkapkan curhatannya.

“Aku semakin menderita karena orang itu selalu menyebut nama Allah Ta’ala saat hendak masuk ke rumahnya,” jelasnya. “Oleh karenanya, aku hanya bermalam di luar rumah,” lanjutnya.

Mendengar curhatan rekannya, Setan Gemuk termenung karena ia mengalami kondisi yang bertolak belakang. Ia pun menceritakan kondisi yang dialaminya kepada Setan Kurus.

Singkatnya, orang yang diikuti Setan Gemuk tidak pernah menyebut nama Allah Ta’ala saat makan, sehingga ia pun ikut menikmati setiap sajian.

Setelah makan dengan kenyang, setan pun ikut menikmati semua jenis minuman, sebab orang itu juga tak menyebut nama Allah Ta’ala ketika meneguk minuman-minuman itu.

Pun saat masuk ke dalam rumah, orang yang diikuti Setan Gemuk juga tak menyebut nama Allah Ta’ala, sehingga Setan Gemuk pun ikut bermalam bersamanya. Selain ikut bermalam, Setan Gemuk pun ikut beraktivitas di dalamya.

“Dan jika orang itu menggauli istrinya,” lanjutnya penuh semangat, “dia tidak menyebut nama Allah Ta’ala, sehingga aku pun bisa menyetubuhinya pula,” tandasnya penuh kebanggaan.

Jangan Lepas dari Dzikir

Demikian obrolan dua setan berbeda nasib. Keduanya memiliki perbedaan nasib yang sejatinya ditentukan oleh kelakukan manusia yang diikutinya.

Pantas saja jika Hujjatul Islam Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin pernah berkata bahwa di antara hal yang harus dimengerti oleh seorang hamba adalah mengetahui tipu daya setan dan godaannya.

Sesungguhnya pemahaman ini adalah fardhu ain. Hanya saja kebanyakan manusia tidak mau mengerti dan kerap disibukkan oleh pengetahuan-pengetahuan yang menjebak dirinya sendiri masuk ke dalam kubangan setan.

Merunut obrolan dua setan di atas, maka cara paling utama untuk membuat setan menjadi kurus dan menderita adalah dengan memperbanyak dzikir kepada Allah Ta’ala.

Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

إن المؤمن ينضي شيطانه كما ينضي أحدكم بعيره في السفر

“Sesungguhnya orang mukmin akan menundukkan setannya sebagaimana salah satu dari kalian menundukkan untanya ketika safar” (HR. Ahmad, Al Hakim, Ibnu Abid Dunya dalam Makayidisy Syaithon, dari Abu Hurairah).

Semoga Allah Ta’ala memberikan kekuatan kepada untuk selalu ingat kepada-Nya agar selalu terhindar dari godaan-godaan setan la’natullah ‘alaihim.

Wallahu a’lam bish shawab. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here