Sering Tidak Sesuai, Azyumardi Azra: Omongan Jokowi Tak Bisa Dipegang

917
Prof. Azyumardi Azra (Foto: Breakingnews.co.id)

Jakarta, Muslim Obsession – Cendekiawan muslim Azyumardi Azra meminta masyarakat tidak mudah percaya dengan apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo. Ia menyebut omongan Jokowi sering tidak sesuai, dan tidak bisa dipegang.

Demikian juga dalam menyikapi usulan penundaan Pemilu 2024 yang disampaikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Azra meminta masyarakat waspada sebab Jokowi kerap melakukan tindakan yang berlawanan.

Meski berkali-kali mantan Wali Kota Solo itu menolak memperpanjang masa jabatan, Azra mewaspadai pernyataan itu akan berubah sebaliknya.

“Saya menyampaikan secara terbuka di berbagai media, saya kira jangan berpendapat begitu [Jokowi menolak], apalagi yakin. Karena melihat gejalanya adalah apa yang dikatakan Presiden Jokowi itu selalu berlawanan dengan apa yang dilakukan,” kata dia dalam diskusi daring, Rabu (2/3).

Guru Besar UIN Jakarta itu misalnya menyoroti pernyataan Jokowi saat berkomitmen untuk memperkuat KPK. Namun, yang terjadi justru menyetujui RUU KPK yang banyak ditolak masyarakat luas.

Tidak hanya itu, pada 2020, lanjut Azra, Jokowi juga mengaku berkomitmen melindungi para buruh. Namun, pemerintah justru menyetujui pengesah UU Cipta Kerja.

“Jadi enggak bisa dipegang. Jadi menurut saya jangan percaya dulu. Maka waktu itu saya menyerukan agar masyarakat sipil tetap waspada. Jangan percaya, ternyata betul,” kata dia.

Azra menyoroti perubahan sikap Jokowi itu banyak dipengaruhi orang-orang terdekat di lingkungan Istana, terutama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.

Azra mengaku skeptis dengan lanjutan isu penundaan Pemilu sekaligus perpanjangan masa jabatan presiden. Dia mengkritik wacana itu sebab berkebalikan dengan keputusan pemerintah yang pada 2020 justru ngotot melaksanakan Pilkada di tengah lonjakan kasus pandemi Covid-19.

Namun, keputusan itu saat ini justru bertolak belakang. Di tengah banyak penolakan terkait wacana penundaan pemilu, lingkaran Istana justru ngotot agar Pemilu dan Pilpres 2024 ditunda.

“Sekarang kenapa kemudian mau diubah malah diperpanjang. Tidak pemilunya ditunda. Kalau dulu dipaksakan diselenggarakan. Ini nggak dipaksakan ditunda,” kata Azra.

Jokowi diketahui hingga kini belum angkat suara ihwal usulan agar Pemilu 2024 ditunda. Pernyataan sikap baru datang dari Kantor Staf Presiden menyatakan bahwa Jokowi tetap mengacu pada konstitusi dan Undang-undang yang berlaku.

Namun, KSP menyatakan dengan tegas mengenai sikap Jokowi dalam memandang penundaan pemilu yang dapat berimplikasi pada penambahan waktu dirinya menjabat sebagai Presiden itu.

“Siapapun silakan saja berpendapat. Namun presiden masih tetap sama sikapnya dalam memandang jabatan 3 periode maupun penundaan pemilu,” kata Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani kepada wartawan, Sabtu (26/2).

Usulan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda satu hingga dua tahun, kini telah didukung PAN dan Golkar. Sementara, Gerindra, PKS, Partai Demokrat, Partai NasDem, PPP, dan PDIP menolak. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here