Serangan Islamophobia Bisa Picu Kemarahan Publik

956
Khawlah Noman (11) berjalan pulang ke rumah dari Pauline Johnson Junior Public School dengan ditemani ibunya Saima Samad (kanan) dan adiknya Mohammed Zakariyya (10) di Toronto, Ontario, Kanada, 12 Januari 2018. REUTERS/Chris Helgren

Muslim Obsession – Muslim Kanada mengatakan mereka merasa takut setelah seorang gadis muslimah Kanada bernama Khawlah Noman menjadi korban Islamophobia beberapa hari lalu.

Polisi Kanada melaporkan bahwa Khawlah Noman, seorang gadis muslimah berusia 11 tahun dari Toronto, membuat klaim bahwa seorang pria berulang kali menyerangnya, dengan mencoba memotong jilbabnya di depan umum.

Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan komunitas Muslim. Menurut CTV News, dilansir  Dailycaller pada Rabu (17/1/2018), Sabrine Azraq, anggota Dewan Muslimah Kanada (CCMW), mendesak publik menentang Islamophobia.

“Ini mungkin akan digunakan sebagai kesempatan umat Islam menyuarakan bahwa mereka menentang Islamophobia,” tutur Azraq kepada CTV News.

Amira Elghawaby, seorang aktivis Hak Asasi Manusia, mengatakan dia juga takut akan reaksi balik umat Muslim. Dia juga menambahkan, komunitas Muslim Kanada dipenuhi dengan “banyak kegelisahan” apalagi menjelang peringatan tragedi pemboman Masjid di Quebec pada 29 Januari ini.

Salah satu anggota Elghawaby dan CCMW, Sabreena Ghaffar Siddiqui juga meminta masyarakat untuk tidak menargetkan seorang gadis berusia 11 tahun.

Kisah awal Noman memicu kemarahan publik atas apa yang dianggap sebagai kejahatan kebencian yang sebenarnya. Meskipun, Kepolisian Kanada mengklaim serangan dengan gunting yang dilaporkan seorang siswi berhijab berusia 11 tahun ini sebagai kabar bohong.

Namun, kejadian ini berhasil mendapat sorotan dunia. Bahkan komentar simpatik dari Perdana Menteri Justin Trudeau, menyatakan, “Ini bukan Kanada.” (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here