Saudi Luncurkan Pakaian Ihram Anti Bakteri untuk Jamaah

558

Muslim Obsession – Pakaian dua lembar, terbuat dari kain putih tanpa jahitan, dilapisi dengan nanofibers perak.

Ihram, pakaian putih khusus untuk jamaah haji, adalah salah satu prasyarat haji. Setiap Muslim pria dan wanita harus memakainya dari sudut miqat, yang telah ditentukan untuk semua jamaah haji yang bepergian dari berbagai negara.

Karena haji tahun ini akan berbeda akibat COVID-19, Arab Saudi memastikan untuk menggunakan kemampuan teknisnya untuk menyediakan pakaian nano-Ihram khusus yang diolah dengan nanofibers perak, demikian dilansir Gulf News, Ahad (18/7/2021).

Serat nano perak, yang dikembangkan oleh penemu Saudi Hamad Bin Ali Al Yami dibedakan dengan kain katunnya yang mencegah reproduksi bakteri, dan meningkatkan tindakan pencegahan untuk keselamatan peziarah.

Digunakan untuk tahun kedua berturut-turut, pakaian nano-Ihram sudah ada sejak lebih dari tiga tahun dengan tujuan membatasi penularan infeksi di kalangan jamaah.

Al Yami mengatakan mereka menggunakan nonfiber perak dalam kain Ihram seperti logam yang digunakan dalam pengobatan di masa lalu sebagai antiseptik untuk luka, dan sebagai pembersih ketika ditempatkan di bejana air.

“Perak digunakan secara global untuk mensterilkan alat-alat bedah, pakaian dokter dan tim medis di rumah sakit, dan dari sini muncul ide untuk menggunakan teknologi ini dalam pembuatan pakaian Ihram,” kata Al Yami.

“Yang paling mendorong saya adalah bahwa Penjaga Dua Masjid Suci Institut Penelitian Haji dan Umrah melakukan pada tahun 2008 sebuah eksperimen yang mengandalkan nanoteknologi dalam pembuatan bahan anti-bakteri, anti-jamur dan anti-virus untuk memurnikan karpet di Dua Masjid Suci dan penutup Ka’bah, yang menunjukkan penurunan pertumbuhan mikroba,” ucap Al Yami.

Arab Saudi akan menjadi tuan rumah haji kecil lainnya mulai Sabtu, dengan hanya penduduk yang divaksinasi penuh terhadap virus corona yang diizinkan dan peziarah Muslim di luar negeri dilarang untuk tahun kedua.

Kerajaan berusaha untuk mengulangi kesuksesan tahun lalu yang tidak melihat wabah virus selama lima hari ritual Muslim.

Ini memungkinkan 60.000 penduduk Arab Saudi untuk berpartisipasi, lebih tinggi dari pada tahun 2020 tetapi secara drastis lebih rendah dari pada waktu normal.

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here