Saudi Bangun Proyek Reaktor Riset Nuklir Pertama

835
Mohammed bin Salman Al-Saud
Mohammed bin Salman Al-Saud. (Photograph: Fayez Nureldine/AFP/Getty Images)

Saudi, Muslim Obsession – Arab Saudi mulai membangun proyek reaktor riset nuklir pertamanya. Putra Mahkota Muhammad bin Salman meletakkan fondasi pertama reaktor tersebut, Senin (5/11/2018) waktu setempat.

Proyek reaktor ini merupakan satu dari tujuh proyek strategis di bidang obat genetik dan industri pesawat terbang, energi terbarukan, desalinasi air, dan energi atom yang diluncurkan Muhammad bin Salman saat mengunjungi King Abdulaziz City for Science and Technology. Demikian dilansir dari lama Reuters, Selasa (6/11).

Reaktor riset nuklir dan pusat pengembangan struktur pesawat terbang menjadi menjadi dua proyek yang paling signifikan yang diluncurkan Putra Mahkota Saudi.

Namun demikian, tidak ada laporan secara rinci mengenai tempat dan berapa dana untuk membangun proyek reaktor riset nuklir tersebut.

Reaktor riset nuklir adalah reaktor tanpa daya yang umumnya digunakan untuk pendidikan, penelitian, dan pembangunan. Reaktor jenis ini biasa dipakai untuk memproduksi listrik, pembangkit panas, dan lainnya.

Saat ini, Saudi sangat bergantung dengan minyak dan gas untuk memenuhi kebutuhan energi dan dayanya. Ketika kebutuhan tersebut meningkat, Saudi berupaya untuk lepas dari ketergantungan minyak dan mulai menggunakan reaktor nuklir.

Dilaporkan bahwa Saudi berencana membangun 16 reaktor nuklir selama 20 tahun mendatang dengan anggaran 80 miliar dolar AS. Saudi menyebut kalau tujuan proyek tersebut adalah untuk diversifikasi (penganekaragaman).

Meski demikian, ada kekhawatiran proliferasi di tengah pembangunan proyek reaktor riset nuklir Saudi tersebut.

Saudi tengah berupaya untuk membangun 17,6 gigawatt nuklir pada 2032 nanti atau setara dengan sekitar 17 reaktor.

Jika hal ini benar-benar terjadi,  maka itu akan menjadi salah satu proyek terbesar di dunia.

Tidak lain, Saudi melakukan ini untuk menghindari ketergantungan minyak untuk menghasilkan listrik dan daya sehingga bisa menjual minyak sebanyak-banyaknya ke luar negeri.

Ini menjadikan Saudi sebagai negara Teluk kedua yang membangun proyek reaktor nuklir untuk tenaga listrik setelah Uni Emirat Arab (UEA).

Tidak hanya itu, Saudi juga siap membangun senjata nuklir untuk menyaingi Iran. Hal ini disampaikan Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman saat diwawancara CBS News  pada Maret lalu.

“Arab Saudi tidak ingin mengembangkan bom nuklir, tetapi tanpa ragu-ragu, jika Iran mengembangkan bom nuklir, kami akan segera mengikutinya,” kata Muhammad bin Salman. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here