Safinatun Naja, Kitab Masyhur Karya Syaikh Salim Al-Jawi

970

Muslim Obsession – Para santri di pondok-pondok pesantren salaf (tradisional), tentunya tak asing dengan kitab Safinatun Naja. Membahas seputar ilmu fiqh, kitab ini biasanya diajarkan kepada para santri pemula.

Safinatun Naja merupakan karya ulama besar Syaikh Salim Samir Al Hadhromi Al-Jawi Asy-Syafi’i, seorang ulama asal Yaman yang menghabiskan separuh hidupnya untuk menyebarkan ajaran Islam di Indonesia.

Syaikh Salim dikenal sebagai seorang maha guru yang tak hanya bergulat dalam dunia pendidikan, tapi juga seorang qadli’ dan ahli politik, penasehat Sultan, sekaligus memiliki keahlian dalam bidang militer.

BACA JUGA: Syaikh Nawawi Al-Bantani, Ulama Indonesia yang Mendunia

Dilahirkan di desa Dzi Ashbuh, sebuah wilayah yang berada dalam lembah Hadlramaut dan di bawah kekuasaan Kerajaan Al-Katsiry (781-1387 H/1379-1967 M).

Beliau wafat di Batavia (Jakarta) pada tahun 1271 H/1855 M sehingga namanya dinisbatkan menjadi Al-Jawi. Jasad beliau dikebumikan di bawah Mihrab Masjid Al-Ma’mur, Tanah Abang, Jakarta-Indonesia.

Terkenal di Berbagai Negara

Sebagai kitab bagi santri pemula, Safinatun Naja dikemas dalam bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami. Tak heran jika kitab yang tak terlalu tebal ini menjadi favorit para santri yang menimba ilmu fiqh ala madzhab Syafi’i.

Safinatun Naja tak hanya menjadi acuan fiqh para santri di Indonesia. Nyatanya, kitab ini juga menjadi bahasan di berbagai belahan dunia, seperti di sebagian negeri di Afrika dan Timur Tengah.

Di Hadramaut Yaman misalnya, hampir semua anak kecil diajarkan fiqh dengan kitab Safinatun Naja, baik di rumah maupun di lembaga pendidikan.

BACA JUGA: Suara Emas Syaikh Mahmoud Khalil Al-Hussary

Di benua Eropa, kitab ini bahkan menjadi media paling umum untuk mengenalkan ilmu fiqh kepada para Mu’allaf atau orang-orang yang baru masuk Islam. Tidak heran, jika Safinatun Naja telah diterjemahkan ke berbagai bahasa lokal dan global.

Kitab ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa, Melayu, Sunda dan berbagai Bahasa lainnya, seperti China, Afrika, Inggris, Jerman, Belanda, dan lainnya.

Seperti umumnya kitab-kitab fiqh, Safinatun Naja secara garis besar kitab ini mengupas dasar-dasar agama, tata cara bersuci, seperti Istinja atau cebok, wudhu’, tayamum, tata cara ibadah seperti shalat, puasa, serta zakat. Di dalamnya juga dibahas tentang tata cara merawat jenazah dan lainnya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here