Safari Dakwah Parmusi Tembus Delapan Lokasi Pedalaman NTT

1704
Safari Dakwah NTT 3
Rombongan kafilah dakwah Parmusi harus naik perahu agar bisa bersua dengan saudara Muslim.

Keesokan harinya, Senin (27/11/2017), kafilah dakwah Parmusi berlanjut ke Kabupaten Malaka. Jarak tempuh dari Atambua ke Malaka kurang lebih 3 jam atau lebih jauh dari jarak tempuh dari Atambua ke Belu.

Di Malaka, Parmusi memberikan tali kasih kepada warga Muslim di tiga desa, yaitu Desa Kletek Kecamatan Malaka Tengah, Desa Weoe, Kecamatan Wewiku, dan Desa Metamauk, Kecamatan Kobalim.

“Hampir setiap kecamatan di NTT ada Muslim, tapi jaraknya jauh-jauh dengan jumlah yang sedikit. Ada yang satu kecamatan cuma dua orang. Ini yang sedang kita pikirkan bagaimana strategi dakwah Parmusi yang tepat untuk mereka ke depan. Apakah untuk memudahkan para dai dalam berdakwah perlu di kumpulkan satu tempat atau bagaimana. Ini harus kita kaji bersama,” ungkap Usamah.

Pada saat kunjungan Parmusi ke Kletek, warga tengah mengadakan acara sunatan massal dengan jumlah anak 12 orang. Selain memberikan tali kasih kepada warga, Parmusi juga memberikan santunan kepada masing-masing anak sebesar Rp500 ribu.

Selasa (28/11/2017), perjalanan dakwah Parmusi berlanjut ke Pulau Kera di Kupang. Jarak dari ibu kota NTT itu ke Pulau Kera sekitar 30 mil. Untuk menjangkaunya, rombongan menggunakan kapal ikan dengan jarak tempuh 45 menit.

Sesampainya di sana, rombongan Parmusi melihat kondisi warga Muslim benar-benar memprihatinkan. Warga Muslim di daerah itu masuk dalam kategori masyarakat di bawah garis kemiskinan dengan penghasilan rata-rata kurang dari Rp1 juta per bulan.

Sepanjang mata memandang yang terlihat hanyalah gubuk-gubuk reot yang terbuat dari kayu dan dedaunan. Kondisi ini diperparah dengan hak-hak sipil mereka yang tidak terpenuhi, yaitu hak pendidikan, kesehatan, dan hak hidup layak.

Setelah mendengarkan aspirasi langsung dari masyarakat, Usamah memutuskan kampung ini sebagai Desa Madani atau desa binaan Parmusi. Sama dengan kampung di Desa Sukapitete.

Di Pulau Kera ini Parmusi membantu pembelian 10 perahu motor untuk kemadirian ekonomi masyarakatnya sekaligus pemberian tali kasih kepada 130 kepala keluarga.

Perjalanan kafilah dakwah Parmusi berakhir di Kabupaten Rote Ndao di pulau Rote pada Rabu sampai Kamis 29-30 November 2017. Perjalanan ditempuh 3 jam dengan menggunakan perahu cepat.

Di pulau terluar ini, Usamah menemui Ustadz Zulkifli Harun yang merupakan dai Parmusi terpilih untuk pergi ibadah umroh. Ia diberangkatkan ke tanah suci karena dianggap berhasil menyebarkan Islam di Rote Ndao. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here