Saat Menguap, Ini yang Harus Dilakukan

3963
Menguap
Ilustrasi: Menguap, aktivitas umum yang dilupakan etikanya.

Muslim Obsession – Menguap merupakan aktivitas yang sering dilakukan setiap orang. Hanya saja, tidak banyak yang mengetahui bagaimana aktivitas tersebut dilakukan secara benar dan mengikuti sunnah Rasulullah Saw. Atau, lebih parah lagi. Saat ini kebanyakan orang, khususnya Muslim, mengabaikan atau acuh terhadap ajaran Rasulullah Saw.

Ya, Islam mengajarkan banyak hal demi kebaikan umat manusia. Tak terkecuali mengajarkan adab atau tata cara bersin dan menguap. Sayangnya, keagungan ajaran Islam ini banyak tidak diketahui atau malah ditinggalkan.

Dalam konteks ini Rasulullah Saw. bersabda, “Menguap itu datangnya dari setan. Jika salah seorang di antara kalian ada yang menguap, maka hendaklah ia menahan semampunya,” (HR. Al-Bukhari no. 6226 dan Muslim no. 2944. Lafazh ini berdasarkan riwayat al-Bukhari).

Pada hadits yang lain, Rasulullah Saw. mengingatkan, “Apabila salah seorang di antara kalian menguap, maka hendaklah menutup mulut dengan tangannya. Karena setan akan masuk (ke dalam mulut yang terbuka),” (HR. Muslim no. 2995 (57) dan Abu Dawud no. 5026).

Setiap sesuatu yang dilakukan Rasulullah Saw. sudah pasti mengandung hikmah. Demikian pula dengan adab yang diajarkan beliau. Lalu, apa hikmahnya?

Lebih dari seribu tahun kemudian, para dokter di zaman sekarang mengemukakan pendapatnya tentang menguap. Menurut mereka, menguap adalah gejala yang menunjukkan bahwa otak dan tubuh orang tersebut membutuhkan oksigen dan nutrisi; dan karena organ pernafasan kurang dalam menyuplai oksigen kepada otak dan tubuh. Hal ini terjadi ketika seseorang sedang diserang kantuk atau pusing, lesu, dan sedang menghadapi kematian.

Ketika menguap, seseorang akan menghirup udara dalam-dalam melalui mulut dan bukan mulut dengan cara biasa menarik nafas dalam-dalam. Karena mulut bukanlah organ yang disiapkan untuk menyaring udara seperti hidung. Apabila mulut tetap dalam keadaan terbuka ketika menguap, maka masuk juga berbagai jenis mikroba dan debu, atau kutu bersamaan dengan masuknya udara ke dalam tubuh.

Di sinilah letak mulianya adab yang diajarkan Rasulullah Saw. Petunjuk nabawi menyebutkan agar seseorang ‘melawan’ reaksi spontan saat mengantuk ini dengan sekuat kemampuannya, atau menutup mulutnya dengan tangan.

Petunjuk Rasulullah Saw. lebih dari sekadar tuntunan. Tidak hanya bernilai sunnah, tapi juga memperindah etika, dan bermanfaat bagi kesehatan. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here