Jakarta, Muslim Obsession – Anggota Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam menyatakan, Golkar sebaiknya mengusung calon presiden sendiri dengan menjadikan Ketua Umun Golkar Airlangga Hartarto sebagai capres. Hal ini sesuai dengan keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar.
Untuk itu, kata Ridwan, Airlangga harus memastikan kapan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan menentukan Capres yang akan dicalonkan. Kepastian ini penting dan vital agar jangan ada lagi seperti nama Ganjar Pranowo muncul dari PPP, Erick Thohir dari PAN.
“Apalagi praktik politik di negara kita itu tradisinya sangat dinamis. Artinya jangan sampai Golkar kehilangan momen sehingga Golkar tak bisa mencalonkan calon Presiden pada tahun 2024,” ujar Ridwan, dalam keterangannya Sabtu (22/10/2022).
Selain itu anggota politisi Partai Golkar ini menyebut perumusan Visi Misi KIB yang sudah memakan waktu berbulan bulan sangat tidak efektif karena unsur unsur koalisi sudah berpengalaman di pemerintahan sebelumnya. Lagi pula visi misi itu hanya dipahami oleh elite, sadang rakyat yang berdaulat tidak memahaminya
“Saya siap bertemu dengan calon Presiden Airlangga dan tim ahli nya yang sedang merumuskan visi misi Capres KIB,” katanya.
Menurut Ridwan di moment ulang tahun Golkar ke 58, Airlangga harus sesegara mungkin ditetapkan sebagai Capres oleh KIB. “Seorang Anies Baswedan yang tidak punya partai saja sudah deklarasi Capres, Prabowo sebagai pembantu Presiden Joko Widodo yang masih menjabat Menteri Pertahanan saja sudah deklarasi Capres,” ungkapnya.
“Semua itu harus ditempuh sebagai bagian dari proses untuk dapat Garansi Politik Berkoalisi sampai dimana titik ujungnya agar supaya dapat bertarung dalam Pilpres 2024 dan memenuhi aturan pencalonan 20 persen Presiden Threshold”, paparnya.
Ridwan sendiri mengaku sebagai orang dekat Airlangga sama sama dari unsur Kosgoro 57, dan sama-sama Insinyur yang tergabung dalam Persatuan Insinyur Indonesia PII yang pernah dipimpin Airlangga, ujarnya.
“Untuk itu saya sangat siap mendukung Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden mendatang dan kita dukung secara Holopis Kuntulbaris. Saya ini pemegang saham Golkar meski cuma kecil tapi saya juga tidak mau Golkar hancur,” tegas alumni ITS Surabaya. (Al)
