Religiositas Calon 

786

Tidak jarang memakai pakaian yang secara luas identik dengan keislaman. Masuk keluar Masjid dengan salamnya yang cukup fasih. Bahkan ketika berpidato dibuka dengan hamdalah dan sholawat dan seterusnya.

Mereka juga keluar masuk pondok pesantren ketemu para ulama dan kyai. Yang kurang dananya mencium tangan kyai. Yang banyak dananya tangannya yang dicium oleh para santri/santriyah.

Beberapa waktu lalu saya pernah menulis dengan judul religiositas musiman. Kira-kira itulah yang terjadi lagi. Atau dalam bahasa orang Bronx tadi “O man! Again?”.

Orang-orang yang selama ini tidak peduli dengan agama dan institusinya, termasuk dengan ulama bahkan melecehkan agama dan ulamanya. Tiba-tiba di musim politik dan kampanye ini semuanya peduli dengan agama dan ulama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here