MUI Nonaktifkan 2 Anggota Komisi Fatwa karena Diduga Terafiliasi Israel

MUI ungkap kedua pengurus NGO terafiliasi Israel tercatat sebagai Anggota Komisi Fatwa MUI berinisial MAQ dan AR.

MUI Nonaktifkan 2 Anggota Komisi Fatwa karena Diduga Terafiliasi Israel
5 kader dari sejumlah sayap organisasi PBNU saat bertemu Presiden Israel

Jakarta, Muslim Obsession - Majelis Ulama Indonesia (MUI) resmi menonaktifkan dua anggota Komisi Fatwa lantaran diduga  terlibat sebuah organisasi (Non-Govermental Organization/NGO) yang terafiliasi dengan Israel.

Ketua MUI Bidang Fatwa, Prof KH Asrorun Ni'am Sholeh menyampaikan, langkah ini ditempuh setelah MUI melakukan konsolidasi internal, sebagai respons atas kunjungan lima 5 tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog.

Dari hasil konsolidasi internal MUI tersebut, diketahui ada NGO bentukan beberapa orang yang salah satu visinya membangun hubungan diplomatik dengan Israel. 

Kiai yang akrab disapa Prof Ni'am itu mengungkapkan, kedua pengurus NGO tersebut tercatat sebagai Anggota Komisi Fatwa MUI berinisial MAQ dan AR.

"Karena sikap kelembagaan MUI jelas mengutuk tindakan genosida yang dilakukan Israel serta mendukung perjuangan kemerdelaan bangsa Palestina, pengurus itu jelas bertentangan dengan MUI dan konstitusi," kata Prof Ni'am seperti dilansir Muslim Obsession dari situs resmi MUI, Kamis (18/7/2024).

Prof Ni'am mengungkapkan, rapat Ketua MUI Bidang Fatwa bersama Pimpinan Komisi Fatwa MUI, mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan kedua Anggota Komisi Fatwa tersebut.

"Hasil rapat bidang dan komisi itu akan dibawa ke rapat pimpinan MUI untuk ditindaklanjuti sesuai dengan langkah-langkah organisasi," ungkapnya.

Lebih lanjut, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengungkapkan, telah melakukan tracing (penelusuran) dan profiling.

Selain itu, ia juga telah mengkonfirmasi kepada kedua anggota tersebut mengenai informasi keterlibatan mereka dalam NGO yang terafiliasi dengan Zionisme Israel.

Prof Ni'am menegaskan, hasil dari penelusuran tersebut sudah valid dan terkonfirmasi bahwa kedua anggota tersebut memang terbukti berada di organisasi yang terafiliasi dengan Israel.

Pengasuh Pondok Pesantren An-Nahdlah, Depok Jawa Barat ini menerangkan, kedua anggota tersebut juga kedapatan telah berkunjung ke Kedutaan Besar Israel di Singapura tahun lalu.

"Ini cukup bagi kita untuk menonaktifkan keduanya sambil kita akan meminta penjelasan lebih lanjut. Kita sudah komunikasikan dengan keduanya," terangnya.

Prof Ni'am menegaskan, langkah selanjutnya terhadap nasib kedua pengurus Komisi Fatwa itu akan dilakukan dengan mekanisme organisasi di MUI.   

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Gus Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyayangkan aksi kunjungan lima orang pemuda yang menemui Presiden Isaac Herzog. Gus Ipul menegaskan, kunjungan mereka ke Israel adalah tindakan yang sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina. 

“Kepergian mereka ke Israel mendapatkan banyak kecaman yang nyata. Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua,” kata Gus Ipul.

Kelima orang tersebut merupakan kader dari sejumlah sayap organisasi PBNU. Mereka adalah Sukron Makmun (PWNU Banten), Zainul Maarif (Unusia), Munawir Aziz (Sekum PP Pagar Nusa), Nurul Bahrul Ulum (PP Fatayat NU), dan Izza Annafisah Dania (PP Fatayat NU). fan

 

  



Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group