7 Orang yang Selalu Dikejar-kejar Rezeki

قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39) BACA JUGA: 8 Pintu Keberkahan di Dalam Rumah2. Orang yang senang bersyukur Cara untuk meraih kebahagiaan adalah bersyukur. Sesempit apapun kondisinya, jika seseorang bersyukur maka ia akan meraih kebahagiaan. Inilah sejatinya rezeki. Di sisi lain, sudah dipahami bersama bahwa orang yang senang bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan, maka akan Allah Ta’ala tambah nikmatnya. Allah Ta’ala berfirman,وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih,” (QS. Ibrahim: 7). 3. Orang yang sering beristighfar Permohonan ampun (istighfar), sejatinya merupakan salah satu usaha batiniyah untuk mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ilallah). Oleh karenanya Allah Ta’ala sangat menyukai hamba-Nya yang beristighfat karena mengakui segala dosa yang telah dilakukannya. Jika Allah Ta’ala telah berkenan, maka rezeki apapun akan dikarunikan kepada hamba-Nya yang beristighfar. Allah Ta’ala berfirman,فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai,” (QS. Nuh: 10-12). Perlu diingat bahwa pengakuan dosa dengan istighfar menjadi salah satu kunci pembuka rezeki. Karena boleh jadi, dosa yang dilakukan menjadi penghalang turunnya rezeki dari Allah Ta’ala. Sabda Nabi Muhammad ﷺ:وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ
“Sesungguhnya seseorang terhalang mendapatkan rezeki karena dosa yang ia perbuat,” (HR. Ibnu Majah). 4. Orang yang sering membaca Al-Quran Rezeki tak melulu soal uang. Ia bisa berupa kebahagiaan, kesehatan, pekerjaan yang baik, istri shalihah atau suami shalih, anak-anak yang shalih/shalihah, ketenangan jiwa, dan lain sebagainya. Rezeki ini pula yang pasti didapatkan oleh orang-orang yang gemar membaca Al-Quran, karena bagi orang-orang beriman Al-Quran merupakan rahmat (curahan kasih sayang Allah Ta’ala) serta obat atas setiap keluhan jiwa dan jasad.وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian,” (QS. Al-Isra: 82). SELANJUTNYA
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih) Doa lainnya dari hadits ‘Ali, Nabi ﷺ mengajarkan doa berikut:اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu,” (HR. Tirmidzi no. 3563. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan) BACA JUGA: 8 Jalan Rezeki yang Digambarkan Al-Quran6. Orang yang bertakwa “Takwa adalah seseorang beramal ketaatan pada Allah atas cahaya (petunjuk) dari Allah karena mengharap rahmat-Nya dan ia meninggalkan maksiat karena cahaya (petunjuk) dari Allah karena takut akan siksa-Nya. Tidaklah seseorang dikatakan mendekatkan diri pada Allah selain dengan menjalankan kewajiban yang Allah tetapkan dan menunaikan hal-hal yang sunnah,” demikian Ibnu Taimiyah rahimahullah memberikan definisi tentang takwa. Melalui takwa, seseorang akan semakin mencintai Allah Ta’ala. Disebabkan cara inilah Allah Ta’ala pun mencintainya, sehingga memberikan rezeki kepadanya. Allah Ta’ala berfirman,وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya,” (QS. Ath-Thalaq: 2-3). 7. Orang yang selalu bertawakkal Komponen yang terikat dari takwa adalah tawakal. Inilah salah satu kunci untuk meraih rezeki, yakni berserah diri dan menyandarkan hati hanya kepada Allah Ta’ala. Orang yang bertawakal bukanlah ia yang diam saja menunggu rezeki datang, melainkan ia menjemputnya dengan cara bekerja. Dalam lanjutan ayat di ayas, Allah Ta’ala berfiman,وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu,” (QS. Ath-Thalaq: 3). Rasulullah ﷺ bersabda,عَنْ عُمرَ بن الخطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبيِّ ﷺ قَالَ: (( لَو أَنَّكُمْ تَوكَّلُوْنَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرزُقُ الطَّيرَ، تَغدُو خِماصاً، وتَروحُ بِطَاناً )) رَوَاهُ الإِمَامُ أَحْمَدُ وَالتِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ وَابْنُ مَاجَهْ وَابْنُ حِبَّانَ فِي ” صَحِيْحِهِ ” وَالحَاكِمُ، وَقَالَ التِّرمِذِيُّ: حَسَنٌ صَحِيْحٌ
“Dari Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, “Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi di waktu pagi dalam keadaan lapar dan kembali di waktu sore dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam kitab sahihnya, dan Al-Hakim. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih). Demikianlah tujuh kelompok orang yang selalu dikejar-kejar rezeki. Sementara masih banyak pintu-pintu rezeki yang tersedia di muka bumi ini, mengingat rahmat Allah Ta’ala yang maha luas tak terbatas. Wallahu a’lam bish shawab.Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group