Rawan Insomnia, Perusahaan di Jepang Anjurkan Karyawannya Tidur Siang

1251
Karyawan di Jepang tidur siang di kantor (Foto: Reuters)

Jepang, Muslim Obsession – Hingga kini, semakin banyak perusahaan di Jepang memulai inisiatif baru. Teranyar, banyak perusahaan di Jepang yang menyediakan ruang kedap suara bagi karyawan untuk tidur siang di sela jam kerja mereka.

Hal ini dilakukan untuk melawan epidemi insomnia yang ditaksir menelan biaya ekonomi Jepang sekitar $ 138 miliar per tahun.

Inisiatif baru ini sudah dimulai di perusahaan kecil bidang teknologi, dan diharapkan semakin banyak perusahaan yang menerapkan aturan ini. 

Pada tahun 2018, penyedia layanan IT Nextbeat menetapkan kamar tidur strategis untuk karyawannya. Selain itu, mereka juga dilarang bekerja setelah jam 9 malam.

Ada beberapa praktik lain di Jepang yang mempromosikan jam tidur reguler dan mendorong para pekerja untuk beristirahat.

Sebuah perusahaan yang bergerak di organisasi pernikahan misalnya, memberikan poin kepada karyawan yang tidur lebih dari enam jam per hari.

Berapa jam mereka tidur dapat diukur dengan aplikasi yang mereka pasang di ponsel mereka. Selanjutnya, para pekerja dapat mengakumulasikan poin senilai 64.000 yen ($ 589,70) per tahun.

Bahkan di perusahaan lainnya, karyawan yang memiliki jam tidur ideal akan diberikan bayaran ekstra.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di 28 negara, rata-rata jam tidur di Jepang adalah enam jam dan 35 menit per hari. Jumlah ini adalah 45 menit di bawah rata-rata internasional.

Di Finlandia misalnya, orang tidur rata-rata 7 jam dan 45 menit, sedangkan rata-rata jam tidur di Estonia, Kanada, Belgia, Austria dan Belanda berada di atas rata-rata dunia.

Menurut para ahli kesehatan, epidemi insomnia dan bekerja berlebihan dapat menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan warga Jepang, bahkan menyebabkan kematian.

Pada Juli 2013, Miwa Sado, jurnalis berusia 31 tahun mengambil 159 jam lembur dan hanya mengambil dua hari libur dalam sebulan menjelang kematiannya akibat gagal jantung.

Untuk itu, Kementerian Kesehatan di Jepang mengumumkan bahwa mereka mendukung semua karyawan untuk beristirahat selama 30 menit setelah jam makan siang. Demi kesehatan mereka sendiri juga untuk profesional tenaga kerja. (Vina)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here