Ankara, Muslim Obsession – Polisi di ibu kota Turki, Ankara, menyita 879 fosil di dua rumah milik pemujaan Adnan Oktar atau yang dikenal sebagai Harun Yahya.
Fosil tumbuhan dan hewan diperkirakan berumur sekitar 150 juta tahun dan bernilai sekitar $ 10 juta (TL 78,4 juta).
Unit anti-penyelundupan menggerebek rumah dua lantai di distrik ibu kota Pursaklar atas petunjuk bahwa seorang anggota kultus menyembunyikan fosil yang diselundupkan dari luar negeri di sana.
Menurut media setempat, Daily Sabah, Kamis (22/10/2020) sekitar 802 fosil ditemukan dan penyelidikan lebih lanjut mengarah pada penggerebekan rumah lain di mana 77 lainnya ditemukan.
Anggota sekte yang dituduh menyelundupkan fosil sudah dipenjara, dan fosilnya sekarang akan disumbangkan ke museum.
Sumber polisi mengatakan kepada media bahwa sekte tersebut berencana untuk menjual fosil setelah mayoritas anggotanya ditangkap dalam operasi dua tahun lalu, termasuk pemimpinnya Adnan Oktar.
Persidangan yang menuduh Oktar dan rekan-rekannya menjalankan geng kriminal masih berlangsung.
Oktar telah menulis buku-buku dengan nama pena Harun Yahya, menolak teori evolusi dan stasiun TV A9 yang sekarang sudah mati, dulu menyiarkan program-program yang menyebarkan pandangan Oktar yang mendiskreditkan evolusi.
Bersama dengan Oktar, 238 terdakwa ditahan dalam operasi di seluruh Turki dan 76 lainnya tetap ditahan.
Sebuah dakwaan menyerukan hukuman penjara ratusan tahun untuk setiap terdakwa yang dipenjara atas tuduhan mulai dari pelecehan seksual, menjalankan geng, pemerasan, penyiksaan, pencucian uang, penipuan dan percobaan pembunuhan.
Dalam sidang empat hari minggu lalu, Oktar membantah semua tuduhan sambil menunjuk ke “teman-teman kaya”-nya atas kekayaan besar yang dia kumpulkan selama bertahun-tahun.
Adnan Oktar lebih dikenal sebagai seorang televangelist flamboyan dengan acara TV di mana setiap episodenya berlangsung berjam-jam di A9.
Surat dakwaan tersebut menuduh dia dan para pengikutnya melakukan pemerasan dan kesalahan lainnya. Jaksa penuntut mengatakan geng yang dipimpinnya terlibat dalam skema perekrutan sejak akhir 1990-an yang melibatkan pencucian otak perempuan muda.
