Rais Syuriah NU Kritik Mudahnya Orang Menjadi Penceramah Agama

940
Rais Syuriah PCI NU Australia-New Zealand Prof. Nadirsyah Hosen.

Muslim Obsession – Rais Syuriah PCI NU Australia-New Zealand Prof. Nadirsyah Hosen mengkritisi mudahnya seseorang menjadi penceramah agama. Padahal penceramah agama tersebut tidak memiliki sanad keilmuan yang jelas.

“Sekarang itu profesi yang paling mudah itu menjadi penceramah,” tutur Prof. Nadirsyah dalam sebuah audio unggahan @nahdlatululama, Selasa (20/8/2019).

Persoalannya, umat Islam saat ini tidak bisa menghalangi seseorang untuk berceramah. Bahkan sekarang ini, bukan hanya menjadi dai, menjadi apapun bisa.

Dan biang persoalan, tegas Dosen Senior Monash Law School ini, ketika seseorang dai menjadi penceramah tanpa kualifikasi yang jelas.

Oleh karenanya ia mengimbau agar umat sebagai konsumen harus menjadi konsumen cerdas. Caranya, lihat sanad keilmuan penceramah tersebut.

“Sanad itu adalah transmisi. Dia belajarnya dulu di mana? Kalau misalnya ustadz ini dia tidak pernah pesantren, maka kita tahu bahwa dia tidak punya kualitas atau kualifikasi untuk menyampaikan satu ayat atau ribuan ayat,” terangnya.

Wakil Ketua Dewan Pengasuh Pesantren Takhasus IIQ Jakarta ini kemudian membandingkannya dengan para ulama era klasik, seperti Imam Malik yang tidak berani menjawab puluhan pertanyaan.

Tapi di era sekarang ini semua apapun pertanyaan bisa dijawab. Perkara kemudian jawabannya benar atau tidak, urusan nanti.

“Nah saya kira, sekarang diam itu harus menjadi attitude buat kita. Bahwa kita memang tidak menguasai persoalan, lebih baik diam,” pungkasnya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here