Jakarta, Muslim Obsession – Pakar ilmu tafsir Prof. Quraish Shihab menyampaikan pendapatnya tentang Maulid Nabi. Beliau berpendapat bahwa Maulid Nabi adalah momentum untuk mengenang dan merenungkan kembali ajaran-ajaran Rasulullah SAW.
Maulid Nabi juga dapat menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan antar umat Islam. Namun, ia meminta agar acara Maulid Nabi tidak dikotori dengan politik praktis.
Quraish Shihab mengungkapkan keprihatinannya terhadap fenomena Maulid Nabi yang dikotori oleh politik. Menurutnya, Maulid Nabi adalah momentum untuk mengenang dan meneladani sosok Nabi Muhammad SAW, bukan untuk mempolitisasi agama.
Lebih dari itu, seyogianya peringatan Maulid Nabi sebaiknya tidak menimbulkan perpecahan di kalangan umat Islam. Pasalnya, Maulid Nabi adalah momen untuk mengenang dan meneladani Rasulullah SAW. Namun, jika peringatan tersebut justru menimbulkan perpecahan, maka hal itu akan sia-sia.
“Biarlah persoalan-persoalan politik, persoalan perbedaan-perbedaan itu, jangan diuraikan di forum maulid Nabi. Jangan diuraikan di masjid. Karena itu bisa menimbulkan paling sedikit, kalau bukan perpecahan, kesalahpahaman,” tuturnya di kutip dari Youtube Mata Najwa.
Sejatinya, ada banyak hal lain yang dapat dibahas untuk mengenal Rasulullah SAW dan mengambil pelajaran dari beliau. Misalnya, pembicara dapat membahas tentang akhlak Rasulullah SAW, perjuangan beliau dalam menyebarkan Islam, atau pesan-pesan beliau untuk umat Islam.