Puisi Gus Mus Melawan Orde Baru

1756
Gus Mus
KH. Mustafa Bisri atau Gus Mus.

Jakarta, Muslim Obsession – K.H. A. Mustofa Bisri (Gus Mus) tidak hanya dikenal sebagai ulama, kiai, dan cendekiawan muslim yang disegani banyak orang. Sebagian orang juga menilai Gus Mus adalah seorang budayawan. Banyak dari tangannya lahir karya-karya puisi yang momumental menginspirasi banyak orang.

Soal puisi masih belum berhenti. Kali ini, Muhammad Agung Izzulhaq, pembawa acara dakwah di salah satu stasiun televisi swasta, dalam akun twitter-nya mengutip puisi Gus Mus berjudul “Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana”: Kau bilang Tuhan sangat dekat tapi kau memanggilnya dengan pengeras suara setiap saat.

Dia menyebut puisi Gus Mus itu “murah nan tidak bermutu! Bukankah adzan panggilan untuk manusia, bukan untuk Tuhan. Oh Tuhan, banyak sekali makhlukmu yang memilih dungu.”

Warganet pun bereaksi keras atas komentar Agung. Mereka tak terima karena Agung menyebut “dungu” kepada orang yang menulis puisi itu. Warganet menilai Gus Mus, ulama dan penyair yang sangat dihormati.

Agung meminta maaf dan mengaku tak tahu kalau puisi itu karya Gus Mus. Dia mengaku cuitannya itu “semata-mata karena kasus ‘puisi konde’ yang saya sesalkan.”

Puisi konde maksudnya puisi “Ibu Indonesia” yang dibacakan Sukmawati Sukarnoputri yang memicu reaksi keras sampai dilaporkan ke polisi disusul unjuk rasa, meskipun Sukmawati sudah meminta maaf.

Menurut Abu Asma Anshari, dkk., puisi “Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana” dinilai paling mengesankan di antara karya-karya puisi Gus Mus yang ditulis tahun 1987.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here