Paris, Muslim Obsession – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengecam keras serangan keji di sebuah masjid di kota Bayonne di wilayah Negara Basque, Senin lalu, tempat dua Muslim lansia terluka parah.
“Republik tidak akan mentolerir kebencian. Segala sesuatu akan dilakukan untuk menghukum para pelaku dan melindungi Muslim sesama warga negara kita. Saya berkomitmen untuk itu,” kata Macron dalam sebuah tweet.
Je condamne avec fermeté l’attaque odieuse perpétrée devant la mosquée de Bayonne. J'adresse mes pensées aux victimes. La République ne tolérera jamais la haine. Tout sera mis en œuvre pour punir les auteurs et protéger nos compatriotes de confession musulmane. Je m’y engage.
— Emmanuel Macron (@EmmanuelMacron) October 28, 2019
Dilansir Agence France Presse (AFP) Rabu (30/10/2019) seorang kandidat berusia 84 tahun untuk partai ultra-kanan Prancis menembak dan melukai dua pria berusia tujuh puluhan pada Senin (28/10/2019).
“Sang oktogenarian menyerang masjid ketika dua pria sedang bersiap untuk shalat. Pria itu mendekati bangunan dekat masjid dan melemparkan alat pembakar ke sisi masjid,” kata Walikota Bayonne Jean-Rene Etchegaray kepada AFP.
Kedua orang itu keluar, dia menembak mereka, memukul satu di leher dan yang lainnya di dada dan lengan. Dia kemudian melarikan diri. Para korban masing-masing berusia 74 dan 78 tahun.
Selama beberapa tahun terakhir, penyerang sesekali menargetkan situs-situs Muslim. Pada 2007, penyerang mengolesi 148 batu nisan Muslim di pemakaman militer nasional dekat Arras dengan cercaan anti-Islam.
Sebelumnya pada bulan Maret, pekerja yang membangun masjid di kota Bergerac menemukan kepala babi dan darah binatang. Pemimpin CFCM Abdallah Zekri mengatakan ada banyak keprihatinan di antara Muslim Prancis.