Mataram, Muslim Obsession – Presiden Partai Keadilan Sejahgtera (PKS) Sohibul Iman menilai jika Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) pastinya memiliki sejumlah pertimbangan sebelum memutuskan dukungannya.
Oleh karenanya ia menghormati keputusan TGB yang mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 mendatang.
“Semua orang berhak punya pilihan politik apapun, kami menghormati. Terlebih lagi TGB itu kan ulama. Tentunya punya perhitungan yang sangat luar biasa, baik itu perhitungan rasional maupun dari sisi perhitungan keyakinan, kita hormati saja,” ujar Sohibul di sela-sela acara Halal Bihalal dengan kader PKS NTB di Kantor DPW PKS NTB, Mataram, NTB, Selasa (10/7/2018).
Sohibul menegaskan bahwa siapapun berhak menentukan pilihannya dan bertanggung jawab pada pilihan masing-masing.
Ia lalu menyebut, sikap yang sama juga ditunjukkan GNPF Ulama. Pada kesempatan bertemu, GNPF menghormati keputusan TGB tersebut.
“Kemarin kami kedatangan GNPF ke PKS. Sama, GNPF pun punya sikap yang sama (menghormati keputusan TGB). Enggak apa-apa kita hormati, jangan gara-gara berbeda sikap begitu, itu antarulama gontok-gontokan, sudah kita hormati saja,” kata Sohibul.
Sepekan terakhir, pemberitaan TGB yang menyatakan dukungannya kepada Presiden Jokowi, menjadi perbincangan masyarakat.
TGB berdalih, keputusannya itu berdasarkan pertimbangan demi kemaslahatan bangsa, umat, dan akal sehat agar pembangunan yang tengah berjalan di seluruh penjuru bisa dituntaskan dengan maksimal.
“Menurut pengalaman saya di NTB, tidak cukup satu periode untuk menuntaskan tugas-tugas besar membangun daerah, apalagi membangun Indonesia yang sangat luas dan kompleks ini,” tandas TGB.
Menanggapi keputusan itu, Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengambil langkah politik yang tegas dengan mencoret nama TGB dari daftar capres yang diusung PA 212.
Berdasarkan hasil Rakornas PA 212 pada Selasa (29/5/2018) TGB masuk sebagai salah satu nama kandidat capres yang akan diusung. Nama lainnya adalah Habib Rizieq Syihab, Prabowo Subianto, Yusril Ihza Mahendra, dan Zulkifli Hasan. (Fath)
