Pekalongan, Muslim Obsession – Presiden RI Joko Widodo mengajak muktamirin Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah (JATMAN) untuk berperan aktif menjaga NKRI. Menurutnya, perbedaan suku dan bahasa merupakan karunia Allah yang harus dijaga.
Demikian disampaikan Presiden saat membuka Muktamar XII JATMAN dan Halaqah ke-2 Ulama Thoriqoh Luar Negeri di Pendopo Pemkab Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (15/1/2018).
“Indonesia adalah negara besar. Kita mempunyai 714 suku lebih, 1.100 lebih bahasa daerah dan dengan bermacam-macam agama. Semua ini adalah takdir Allah Swt. Kewajiban kita untuk menjaga dan merawatnya. Mari kita jaga dan rawat negeri tercinta ini,” kata Presiden.
Pada sejumlah kesempatan, aku Presiden, dirinya menceritakan keanekaragaman Indonesia itu kepada banyak pemimpin dunia. Tak terkecuali Raja Salman dari Saudi Arabia dan Presiden Afghanistan yang mengagumi keragaman Indonesia.
Presiden menambahkan, seorang muslim sejati pasti akan menjaga persatuan, baik kepada sesama muslim ataupun kepada nonmuslim.
“Ketika seseorang mendalami ajaran Islam, mempelajari, dan amalkannya, orang itu akan memahami betul persaudaraan. Dia akan menjaga ukhuwah Islamiah, Wathaniyah, dan Ukhuwah Basyariyah,” jelasnya.
Kaitannya dengan persatuan, Presiden berpesan agar para ulama, kiai, dan habaib terus berperan aktif menjaga persatuan umat.
“Saya titip kepada para ulama, para kiai, para habaib dan seluruh anggota JATMAN, agar hal-hal berkaitan ukhuwah kita selalu disampaikan kepada masyarakat. Agar persatuan dan kesatuan dapat kita jaga dan rawat. Mari, terus jaga NKRI, jaga Pancasila dan UUD’45, jaga Bhinneka tunggal Ika sebagai tali pengikat kita,” pesannya.
Pembukaan Muktamar XII JATMAN dan Halaqah ke-2 Ulama Thoriqoh Luar Negeri yang akan berlangsung hingga 18 Januari ini dihadiri lebih dari 8.000 muktamirin yang berasal dari berbagai wilayah, baik Indonesia maupun luar negeri. (Fath)
