Ponpes Nusantara Amerika Serikat Segera Diresmikan

1452
UH dan Shamsi Ali
Imam Shamsi Ali (ketiga dari kanan) bersama Ketua Umum Parmusi, H. Usamah Hisyam. (Foto: MOB/istimewa)

Jakarta, Muslim Obsession – Presiden Nusantara Foundation, Imam Shamsi Ali, menargetkan pondok pesantren pertama di Amerika Serikat yang dibangun dengan dana infak umat Islam Indonesia akan diresmikan September 2018.

“Ponpes itu diberi nama Ponpes Nusantara, karena mayoritas dana untuk pembangunannya merupakan bantuan dari umat Islam Indonesia,” ujar Imam Shamsi Ali, usai bertemu Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), H. Usamah Hisyam, di kawasan Ragunan Jakarta Selatan Selasa petang (30/1/2018).

Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor Usamah tersebut, Imam Shamsi Ali didampingi Ketua Umum HAPSI (Himpunan Artis Pengusaha Indonesia) Yumma Shannelom dan dua stafnya. Sedangkan Usamah didampingi Wakil Ketua Lembaga Dakwah Parmusi, Ustadz Buchori Muslim, serta ahli IT, Hermansyah.

Menurut Shamsi, pembangunan Ponpes Nusantara tahap pertama yang tengah berjalan tersebut memerlukan dana sekitar Rp.13 miliar. Saat ini pihaknya telah mengantongi donasi dari para donatur Indonesia sekitar Rp.7 miliar.

“Sebagai suatu bangsa dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia, kita sangat bangga bila dapat mewujudkan pembangunan Ponpes Nusantara di Amerika Serikat,” ujarnya.

Oleh karena itu, Shamsi Ali berharap para donatur khususnya pengusaha muslim dapat berpartisipasi menginfakkan hartanya untuk menyelesaikan pembangunan ponpes tersebut.

“Saya mengajak Pak Usamah sebagai Ketua Umum Parmusi untuk membantu penggalangan donatur di Indonesia. Karena kami masih butuh biaya sekitar enam miliar lagi,” ungkap Shamsi Ali.

Pada kesempatan itu, Usamah Hisyam menyatakan dukungan dan apresiasi tinggi terhadap Imam Shamsi Ali, yang dikenal sebagai imam masjid di New York, karena telah menginisiasi dan mempelopori pembangunan ponpes di Amerika Serikat.

“Tadi saya ditunjukkan site plan ponpes itu, bagus sekali. Konsepnya semacam Islamic boarding school. Bila anak-anak kita mondok di sana, orang tuanya bisa datang menginap di guest house. Jadi, bisa juga menjadi pusat wisata religi di Amerika Serikat. Karena lahannya sangat luas, tujuh hektar, dan lokasinya teduh,” tutur Usamah, yang berjanji akan menemui sejumlah tokoh pengusaha Islam untuk membantu penggalangan donasi. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here