PNRI Akan Cetak Al-Quran Senilai 30 Miliar Rupiah

747
Al-Quran (Foto: Tasdiqul Quran)

Jakarta, Muslim Obsession – Perum Percetakan Negara RI (PNRI) kembali akan melakukan pencetakan kitab suci Al-Quran setelah sekian lama vakum. Kali ini target yang akan dicetak senilai lebih dari Rp 30 miliar sepanjang tahun ini.

“Terus terang ini perjuangan kami selama kurang lebih empat tahun untuk dapat mencetak Al-Quran dan pada saat itu kami belum punya mesin tapi sudah mendapatkan order,” ujar Direktur Utama Perum PNRI Djakfarudin Junus di Jakarta, Rabu (16/1/2019).

Target tersebut, kata dia, berdasarkan proyeksi sejumlah order atau pesanan Al-Quran yang kemungkinan akan bekerja sama dalam kerangka sinergi BUMN untuk disalurkan ke daerah-daerah, terutama daerah bencana.

“Kitab-kitab suci Al-Quran yang hancur karena bencana tsunami ataupun gempa, itu kami akan suplai,” katanya.

Pada hari ini, Perum PNRI secara resmi memulai kembali pencetakan kitab suci Al-Quran yang ditandai dengan peresmian serta peninjauan operasional mesin pencetakan Al-Quran.

Menurutnya, BUMN tersebut pernah melakukan pencetakan kitab suci Al-Quran pada 1956, namun kemudian terhenti.

“Ini merupakan tonggak sejarah bahwa BUMN dalam bidang percetakan, dalam hal ini Perum PNRI, memulai kembali pencetakan Alquran dengan empat jenis cetakan dalam berbagai ukuran, baik yang terjemahan maupun tanpa terjemahan,” tuturnya.

Dia juga berharap hal tersebut bisa memberikan keberkahan bagi umat Islam Indonesia, bahwa negara melalui Perum PNRI sebagai BUMN, bisa hadir untuk negeri, mencetak kebutuhan umat.

Peresmian mesin pencetakan Al-Quran di Perum PNRI tersebut dilakukan Kepala Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Mahmud Husein dan dihadiri Direktur Utama Perum PNRI Djakfarudin Junus, Direktur Utama Balai Pustaka Achmad Fachrodji, Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis Perum LKBN Antara Hempi N Prajudi, serta sejumlah pejabat tinggi terkait lainnya. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here