PM Malaysia Imbau Lembaga Keagamaan Perangi Terorisme dan Ekstremisme

901
Perdana Menteri Malaysia Mohammed Najib Tun Abdul Razzaq

Muslim Obsession – Perdana Menteri Malaysia Mohammed Najib Tun Abdul Razzaq mengatakan, Pusat Perdamaian Internasional Raja Salman yang berada di Malaysia, bertujuan untuk memperbaiki kesalahpahaman internasional tentang Islam.

Selain itu juga berperan untuk memerangi retorika berbahaya yang disebarkan oleh ISIS dan organisasi teroris lainnya.

“Peran lembaga keagamaan tidak hanya mencakup penyebaran kepercayaan, tapi juga memerangi terorisme dan ekstremisme,” ujarnya dalam Dialog Keamanan Internasional Putrajaya 2018, bertema “Hikmat dan Moderasi dalam Melawan Terorisme”.

Seperti dilansir Arabnews, pada Senin, (8/1/2018), Mohammed Najib meminta para pemimpin dunia Islam untuk mengembangkan penyebaran ajaran Islam dan mempromosikan moderasi secara global dalam hukum dan praktik.

PM Malaysia juga meminta para ilmuwan dan institusi keagamaan untuk lebih banyak terlibat dan berinovasi guna memerangi ideologi ekstremis dan retorika terdistorsi tentang kewajiban keagamaan.

Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 1.000 perwakilan dari 20 negara. Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Muslim World Liga (MWL), Mohammed Al-Issa, mengatakan, “Nilai-nilai moderasi dalam Islam jauh dari konsep ekstremisme, kekerasan, dan terorisme,” ujarnya.

Dia menambahkan, “Statistik terbaru MWL menunjukkan bahwa 1,8 miliar Muslim di dunia Islam adalah Muslim moderat. Sementara hanya satu orang dari setiap 200.000 adalah seorang ekstremis. Ini adalah jumlah yang agak kecil, namun meresahkan dan kontroversial.”

Al-Issa menjelaskan bahwa menghapuskan terorisme tidak hanya berarti memerangi organisasi teroris di tingkat militer. Namun juga sepenuhnya menghilangkan ideologi ekstremis.

“Karena, ekstremisme tidak lahir dari badan politik atau kekuatan militer, tapi dari sebuah ideologi,” ungkapnya.

MWL baru-baru ini menyelenggarakan beberapa forum untuk mempromosikan komunikasi budaya antara dunia Islam dan sejumlah negara. Kegiatan pertama adalah konferensi “Komunikasi Peradaban antara Amerika Serikat dan Dunia Islam” di New York, pada September lalu. Perserikatan Bangsa-Bangsa juga berpartisipasi dalam acara tersebut. Di mana konferensi itu mempertemukan lebih dari 450 perwakilan internasional.

MWL juga telah berkontribusi untuk meningkatkan kesadaran kaum minoritas Muslim yang ditargetkan oleh organisasi ekstremis. Untuk bersatu dalam sebuah forum tahunan, mempromosikan Islam moderat.

MWL juga berkontribusi pada sebuah proyek nasional untuk mengintegrasikan secara positif minoritas-minoritas ini di negara tempat tinggal mereka. Juga, untuk memperjuangkan hak dan kepercayaan agama mereka (Muslim) sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku. (Vina)

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here