PM Mahathir: Australia Tak Punya Hak Membagi Kota Suci

773
PM Malaysia Mahathir Mohamad (Foto: CNN News)

Jakarta, Muslim Obsession – Yerusalem akan tetap menjadi kota suci. Tidak ada satu pun negara yang berhak memutuskan kota tersebut menjadi ibu kota Israel.

Demikian pernyataan Perdana Menteri (PM) Tun Dr Mahathir Mohamad, setelah menerima gelar doktor kehormatan dalam kepemimpinan sosial, bisnis dan politik dari Universitas Rangsit, Senin (17/12/2018).

“Australia hendak membagi Yerusalem menjadi dua bagian. Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel dan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. Namun semua ini hanya akan membangkitkan lebih banyak kemarahan,” kata dia, seperti dilansir New Straits Times.

Mahathir mengatakan pernyataan ini adalah jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh koresponden Reuter di Bangkok tentang keputusan Australia untuk mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel.

Namun, Mahathir menegaskan bahwa Malaysia tidak akan memindahkan kedutaannya di Yerusalem sampai perjanjian damai antara Palestina dan Israel tercapai.

Bulan lalu, Mahathir menyatakan keprihatinannya terhadap rekannya di Australia Jim Morrison atas pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel selama KTT ASEAN di Singapura.

“Kami perhatikan kata-kata yang digunakan memang sangat hati-hati. Namun demikian, di mata banyak negara Arab, semua ini bukan sesuatu yang bisa mereka terima,” katanya.

Dia juga menuturkan bahwa Yerusalem selalu berada dalam pelukan Palestina. Mahathir mengaku heran mengapa Australia berpikir untuk membagi kota suci tersebut.

“Padahal, mereka tidak punya hak, (Yerusalem) itu bukan milik mereka,” tegas Mahathir. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here