PM Kanada Justin Trudeau: Kami Bersama Muslim

1588
PM Kanada Justin Trudeau

Toronto, Muslim Obsession – Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan laporan pembunuhan terhadap seorang pengurus masjid berusia 58 tahun dengan motif Neo-Nazi dan Islamofobia sangat memprihatinkan.

Belum lama ini, Mohamed Aslim Zafis didekati oleh seorang pria saat dia duduk di luar masjid Organisasi Muslim Internasional di Toronto dan ditikam.

Zafis, seorang pria yang dikenal karena kebaikan hatinya, dinyatakan meninggal di tempat kejadian. Guilherme “William” Von Neutegem, pria berusia 34 tahun didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama sehubungan dengan insiden tersebut.

Meski demikian tuduhan tersebut belum terbukti di pengadilan. “Hati saya tertuju pada orang-orang yang dicintai Mohamed-Aslim Zafis. Laporan bahwa pembunuhannya dimotivasi oleh Neo-Nazisme dan Islamofobia sangat memprihatinkan,” tulis Trudeau di Twitter, Selasa (22/9/2020).

“Kami berdiri bersama komunitas Muslim melawan kebencian semacam itu, yang tidak memiliki tempat di Kanada. Kami bersamamu.”

Sementara polisi belum secara terbuka mengonfirmasi bahwa kejahatan itu bermotif kebencian. Von Neutegem diduga telah membagikan konten dari kelompok neo-Nazi di media sosial, menurut sebuah organisasi yang melacak ekstremisme online.

Canadian Anti-Hate Network, sebuah organisasi nirlaba yang meneliti, memantau dan memerangi kelompok-kelompok pembenci, telah melaporkan bahwa media sosial tersangka diduga terhubung dengan berbagai gerakan okultisme rasis dan Nazi yang diketahui.

CTV News Toronto telah menghubungi Layanan Polisi Toronto tetapi belum menerima tanggapan yang mengkonfirmasikan laporan tersebut.

Polisi sebelumnya mengatakan tampaknya tidak ada hubungan apa pun antara tersangka dan korban. Tetapi tidak lama kemudian, polisi mengatakan mereka mengetahui tuduhan bahwa tersangka pembunuhan memiliki hubungan dengan grup media sosial neo-Nazi.

“Sejauh investigasi, melihat ke media sosial tersangka adalah bagian penting dalam mencoba menentukan motif,” ujar polisi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here