Pilu! Para Ayah di Suriah Berjaga Malam Agar Anak Mereka Tak Mati Kedinginan

414
Kondisi pengungsi Suriah di kamp pengungsian (Photo: Istimewa)

Muslim Obsession – Para ayah Suriah tetap terjaga di malam hari untuk memastikan anak-anak mereka tidak mati kedinginan di tengah musim dingin yang keras di Idlib.

Ratusan tenda di kamp pengungsi internal di Idlib di sepanjang perbatasan antara Turki dan Suriah baru-baru ini hancur karena hujan salju lebat dan hujan lebat.

Keluarga-keluarga yang tinggal di sana mengais-ngais plastik dan kardus di siang hari agar mereka bisa menyalakan api di dalam tenda pada malam hari agar tetap hangat.

Yasir Barri, yang mengungsi dari kampung halamannya di Hama karena serangan gencar rezim Bashar al-Assad mengatakan, “Saat ini kami tidak memiliki kompor atau apa pun untuk dibakar untuk memanaskan tenda.”

Tinggal bersama keluarga yang terdiri dari 12 orang, termasuk tujuh anak, Barri mengatakan, “Kami membakar sepatu tua dan plastik yang kami kumpulkan dari sampah untuk menghangatkan anak-anak.”

“Jika saya bisa, saya akan memberikan mereka sepotong hati saya untuk dimakan. Tapi saya tidak bisa. Saya tidak dapat menemukan pekerjaan. Kami hidup dengan bantuan bulanan,” tambah dia, dikutip dari Anadolu, Senin (31/1/2022).

Huseyin Nasir, warga lain di kamp pengungsi, ​​​​mengatakan dia menggunakan tabung gas untuk memasak dan menghangatkan tenda untuk anaknya, yang terbungkus selimut.

“Saya tidak bisa bekerja. Istri saya bekerja di ladang dengan upah tujuh lira Turki (USD0,5) sehari. Yang saya inginkan hanyalah rumah dan kompor untuk menghangatkan anak saya,” kata Nasir, yang memiliki gangguan penglihatan.

Suriah dilanda oleh perang saudara sejak awal 2011 ketika rezim Assad menindak pengunjuk rasa pro-demokrasi.

Zona de-eskalasi Idlib dibentuk berdasarkan kesepakatan antara Turki dan Rusia. Daerah tersebut telah menjadi tempat dari beberapa perjanjian gencatan senjata, yang telah sering dilanggar oleh rezim Assad dan sekutunya.

Situasi bagi orang-orang di Idlib memburuk ketika rezim Assad, yang didukung oleh Rusia dan Iran, melancarkan serangan ke provinsi tersebut, menyebabkan migrasi besar-besaran.

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here