Pesawat Garuda Pengangkut Jamaah Haji Putar Balik, Ini Kronologisnya

1347
Haji - Kemenag
Jamaah Haji Indonesia bersiap menaiki pesawat Garuda Indonesia. (Foto ilustrasi: Kemenag)

Madinah, Muslim Obsession – Pesawat Garuda Indonesia pengangkut 455 jamaah haji Indonesia asal kloter Ujung Pandang (UPG) 14 mengalami masalah teknis. Kondisi ini membuat pesawat harus kembali ke bandara asal Sultan Hasanudin, Makassar usai terbang 2 jam.

Rencananya pesawat tersebut mengantarkan jamaah haji menuju Bandara Prince Mohammed bin Abdul Aziz di Madinah.

Mengacu laporan Maskapai Garuda Airlines yang diterima Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, pesawat tipe Boeing 747-400 itu mengalami kerusakan hidrolic leaking oil (nose gear) di bagian roda.

Kepala Seksi Kedatangan dan Keberangkatan Daker Bandara PPIH Arab Saudi, Cecep Nursyamsi mengakui kondisi ini baru pertama kali terjadi.

“Ini tidak membahayakan, tapi karena mempertimbangkan keselamatan penumpang, maka diputuskan kembali ke embarkasi keberangkatan,” kata dia di Madinah, Rabu (17/7).

Dikutip dari laman resmi Ditjen PHU, Kamis (18/7) dia menceritakan, pesawat awalnya terbang (take off) dari Bandara Sultan Hasanudin Makassar sekitar pukul 19.00 Wita. Namun usai dua jam terbang, baru diketahui adanya gangguan teknis di bagian roda pesawat.

Kru pesawat kemudian menginformasikan kepada jemaah jika pesawat akan putar balik ke Makasar. Pesawat mendarat di Bandara Makassar sekitar pukul 02.30 Wita. Jamaah haji kemudian diminta turun dan masuk ke ruang tunggu.

“Jamaah ditempatkan di gate internasional selama menunggu proses penanganan GA 1114 untuk laik terbang,” tambahnya.

Pergantian pesawat pun tidak dilakukan karena diprediksi hal ini justru akan membuat jamaah lebih lama menunggu.

“Karena bisa jadi pesawat cadangan ada di lokasi lain,” jelas dia.

Sekitar dua jam lamanya pesawat menjalani pemeriksaan dan perbaikan. Saat dipastikan pesawat dalam kondisi baik, jamaah kembali diminta masuk ke dalam pesawat untuk berangkat menuju Madinah.

“Sekitar pukul 06.00 Wita, pesawat kembali diterbangkan. Dan sudah sampai di Madinah pukul 11.28 waktu Arab Saudi dengan selamat,” ungkap dia.

Dia memastikan peristiwa tersebut tidak mengganggu jadwal keberangkatan jamaah haji dari kloter atau embarkasi lain dari Tanah Air ke Tanah Suci. Persiapan hanya dilakukan petugas yang menyambut jamaah haji di Bandara Madinah.

Dia menuturkan, sesuai aturan penumpang pesawat mendapatkan kompensasi bila penerbangannya mengalami keterlambatan. Sesuai kontrak pada penerbangan haji, maskapai harus memberikan makanan ringan jika keterlambatan mencapai 4 sampai 6 jam.

“Jika lebih dari 6 jam, harus menyiapkan akomodasi dan makan,” tandasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here