Pesan Menyentuh Hati Ustadz Adi Hidayat Bagi yang Suka Menolak Jenazah Corona

1972
Ustadz Adi Hidayat. Foto Istimewa.
Ustadz Adi Hidayat. Foto Istimewa.

Jakarta, Muslim Obsession – Di sejumlah daerah banyak masyarakat yang menolak jenazah pasien corona yang hendak dikebumikan. Masyarakat menolak karena takut menular. Padahal jika sudah ditangani oleh tenaga medis rumah sakit, jenazah sudah aman untuk dimakamkan.

Menanggapi hal itu, Ustadz Adi Hidayat, menyayangkan jika ada umat Muslim yang menolak jenazah sesama umat Islam. Ia meminta kepada masyarakat untuk tidak berpikir negatif terhadap jenazah pasien corona dengan melakukan penolakan.

“Duhai teman-teman, di manapun Anda berada, dengarkan kalimat saya, jangan pernah sekali-kali jika Anda Muslim, orang beriman, menolak jenazah, khususnya orang beriman, Muslim, untuk dimakamkan di tempat pemakaman. Jangan sekali-kali dilakukan, khususnya bagi yang wafat terkena Covid ini,” ujarnya dalam akun Istagram @adihidayatofficial, Minggu (12/4/2020).

Menurut ustadz kelahiran Banten, 11 September ini status mereka yang meninggal akibat wabah COVID-19 tersebut masuk ke dalam ketegori mati syahid.

“Bagi jenazah yang terkena Covid-19, status mereka bahkan disebutkan langsung oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Orang-orang syahid itu, kata Nabi, saya contohkan, ada lima, di antara sekian yang banyak itu, yang pertama, orang yang wafat karena wabah,” ujarnya.

Bahkan, Ustadz Adi Hidayat mengilustrasikannya, orang yang meninggal karena wabah itu termasuk sedang berjihad fisabilillah, syahid dunia dan akhirat.

“Jihad untuk mempertahankan, supaya masyarakat aman. Makanya, dia datang ke medan perang, pertaruhkan jiwanya, supaya yang lain aman, dan ia wafat untuk menjaga keamanan Anda. Maka, dinilai syahid. Orang yang terkena virus, dia mengisolasi dirinya, menjaga supaya tidak mengenai Anda. Karena itu, ketika dia wafat, diberikan pahala syahid akhirat,” tutur ustadz yang dipanggil juga dengan UAH.

Untuk itu, dia kembali menyebutkan bahwa yang meninggal karena sakit terkena wabah virus Corona tersebut, Allah mengapresiasinya dengan mengangkat orang ini dengan syahid akhirat.

“Jadi, bila Anda menolaknya, Anda ini siapa? Allah saja memuliakan. Allah pencipta kita, memuliakan orang ini. Kenapa, kita hamba, lantas menghinakannya atau bahkan menolaknya,” tegasnya.

UAH menambahkan, sehingga bagi masyarakat yang sebagian kecil sempat menolak jenazah korban COVID-19 ini, untuk merenungkan kembali sikapnya.

“Kita mesti renungkan, apa kitapun akan diterima saat berpulang ke hadapan Allah. Jangan-jangan (jenazah korban Corona) yang ditolak ini, justru diinginkan oleh Allah dimakamkan tempat yang paling mulia dan yang ditolak ini dia mendapatkan prestasi mulia di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” tuturnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here