Perut, Puasa, dan Kesehatan Jiwa

1207

Oleh: Mochammad Sa’dun Masyhur (Praktisi Kesehatan/Parmusi)

Dari sisi istilah perut dalam bahasa Arab disebut buthuun. Al-Quran membagi perut menjadi dua bagian utama yaitu bagian sisi depan berupa lambung (junub) dan bagian sisi belakang disebut punggung (dhohar).

Fungsi perut depan yang berpusat di lambung, sangat urgent terutama dalam sistem pencernaan makanan. Dengan fungsi tersebut kebanyakan orang memandang bahwa perut merupakan bagian tubuh yang sangat berpengaruh, semata-mata hanya pada kesehatan fisik. Benarkah?

Buthun secara luas diartikan sebagai perut berakar kata Ba-Tha-Nun, sama dengan bathin (psikis). Sehingga tanpa perlu penjelasan panjang, sudah jelas bahwa kesehatan perut sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari aspek non fisik yaitu kesehatan bathin.

Analisa bagaimana kesehatan perut berpengaruh pada kondisi bathin banyak dijelaskan dalam Al-Quran, berkaitan dengan kaidah makanan dan hal-hal lain yang halalan thoyibah dan makan dengan tidak berlebih-lebihan.

Jadi puasa adalah cara untuk mengembalikan kesehatan perut. Otomatis dengan sendirinya puasa sesungguhnya selain bernilai ibadah adalah cara untuk menyehatkan bathin. Terutama untuk mengendalikan nafsu perut yang cenderung melakukan dosa-dosa besar.

Sebaliknya perut bagian belakang disebut punggung (dhohar) teridiri dari otot punggung dan tulang belakang. Dengan memahami istilah dhohar sebagai punggung, yang memiliki akar kata Dho-Ha-Ro sama dengan dhohir (fisik) ini, di banyak ayat disebut sebagai antonim dengan bathin. Maka otot punggung dan tulang belakang akan sangat berpengaruh pada kesehatan fisik.

Kesimpulannya, menjaga kondisi perut dan punggung dengan baik, termasuk berpuasa dengan menjaga asupan yang halal dan thoyib serta tidak berlebih-lebihan, akan menjamin kesehatan lahir dan batin.

Sebaliknya bagi mereka yang tidak bisa menjaganya maka tidak perlu menunggu balasan di akhirat kelak, mereka akan mengalami banyak gangguan fisik dan psikis. Dan sekiranya dapat terhindar di dunia, dipastikan akan menerima balasannya di akhirat kelak. Wallahu a’lam.

SELAMAT PUASA RAMADHAN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here