Perlunya Merek Kolektif dalam Mengangkat Produk UMKM

334

Jakarta, Muslim Obsession – Obsession Media Group (OMG) menyelenggarakan webinar “UMKM Summit 2021”, Sabtu (6/11/2021). Di sesi pertama membahas mengenai “Transformasi Menuju Ekonomi Digital”.

Dalam kesempatan itu, penggerak koperasi dan UMKM/ Co-Founder PBA Unpad Dewi Tenty berkesempatan menjadi narasumber.

Dia mengungkapkan, di tengah krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19, Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) lahir pada saat momen tersebut.

“Jadi pada saat orang lain pada saat bagaimana gitu yah kita lahir,” ujar Dewi dalam acara webinar UMKM Summit 2021, Sabtu (6/11/2021).

Dia menyampaikan, dalam krisis ekonomi pasti yang namanya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) selalu menjadi backbond atau tulang punggung perekonomian bangsa.

Pada saat sekarang ini di mana krisis ini yang sangat luar biasa, pandemi mengakibatkan masyarakat tidak bisa melakukan hubungan interaksi seperti biasa atau offline, tetapi mengubah segala perilaku untuk tidak bersosialisasi seperti biasanya.

“Namun jangan lupa kita sebagai makhluk sosial selalu ada di dalam hati kita. Nah di sinilah era disrupsi terjadi,” ucap Teh Dete.

Di mana, lanjut Teh Dete, ada perubahan semacam, baik itu perilaku, penjualan dan segala macam itu harus melalui digital.

Di dalam paparan ini menyebutkan bahwa yang namanya komunitas bisa menjadi suatu jawaban bagaimana bisa survive di masa Pandemi.

“Di sini kita bisa mengonsultasikan berbagai masalah yang dialami, yaitu permodalan, perizinan, marketing, dan pemasaran,” ucapnya.

Menurutnya ini hal-hal yang fokusnya berbicara tentang digitalisasi ada di point ke tiga, di mana harus fokus di marketing dan pemasaran.

Dia mengatakan, UMKM 64 juta unit di Indonesia yang masuk ke dalam digitalisasi baru 16%. Ini merupakan titik sentral PBA. Tidak hanya yang ke 16%, tetapi bagaimana yang di luar 16%.

“Jadi PBA menginisiasi supaya mereka itu yang belum melek digital kita suport supaya go digital, dengan cara cepat dan yang belum bisa atau belum go digital kita siapkan gerai-gerai offline ya,” tutur Teh Dete.

Di sini PBA memunculkan merek kolektif atau one brand dengan nama lupba. Kenapa namanya Lupba? Menurut dia itu plesetan dari kata lupa.

“Supaya mereka tahu yang mana namanya merek lubpa, seperti itu,” ucap dia dengan diiring tertawa kecil.

Dengan mengusung merek kolektif menjadikan PBA menjadikan suatu perkumpulan yang konsisten dengan peningkatan produktifitas untuk para anggotanya. (Poy)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here