Perjalanan Shalahuddin Al-Ayyubi

7499
compass (Foto: Kiblat.net)

Muslim Obsession – Dari bukan siapa-siapa, karirnya melesat jauh melampaui tokoh-tokoh pada masanya. Bahkan lebih dari itu, sepak terjangnya telah menjadi salah satu titik balik yang mengubah arus sejarah peradaban Islam di Timur Tengah dan Kristen di Eropa.

Di antara sekian nama tokoh Muslim yang dikenal dunia Barat, nama Shalahuddin Al-Ayyubi atau Barat sering menyebutnya Saladin, mungkin salah satu yang menempati posisi paling atas. Ialah aktor kunci dalam Perang Salib, yang berhasil merebut Yerusalem dari kekusaan pasukan Salib.

Pada saat kelahirannya, dunia Islam sedang mengalami masa pancaroba. Kekhalifahan Abbasiyah sedang menurun pamornya, menyusul meningkatnya pamor dinasti Saljuk di Asia Tengah. Pada masa itu, dapat dikatakan secara de facto, Abbasiyah sebenarnya berada di bawah kendali dinasti Saljuk. Orang-orang Saljuk lah yang dengan gilang gemilang mengakhiri perang panjang antara Bizantium-Arab, pada pertempuran Manzikert tahun 1071 M.

Pada tahun 1095 M Paus Urbanus berpidato di Clermont di Prancis selatan, dan mendeklarasikan Perang Salib. Mereka merangsek ke Yerusalem yang saat itu sedang dikuasai oleh dinasti Fatimiyah yang juga sedang “sakit keras”. Pada Mei 1098 M, dinasti Fatimiyah harus menghadapi dua front sekaligus, pasukan Salib dan Pasukan Saljuk yang terus memperluas areal kekuasaannya. Sebagaimana sejarah mencatat, akhirnya Yerussalem jatuh ke tangan pasukan Salib dan berkuasa di sana.

Nama lengkapnya Yusuf bin Najmuddin Al-Ayyubi. Ia lahir di kota Tikrit (sekarang Irak), tahun 1138 M. Konon, di dalam darahnya mengalir juga darah Arab, dari sebuah keluarga terhormat di masanya. Tapi yang pasti ia adalah seorang keturunan Kurdi dan berasal dari keluarga pejabat daerah. Ayahnya, Najmuddin Ayyub, adalah penguasa Saljuk di Tikrit, pada masa pemerintahan Imaduddin Zanky, penguasa Saljuk untuk wilayah kota Mousul, Irak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here