Peristiwa Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad Tiba di Surga

10702

Muslim Obsession – Isra’ Mi’raj merupakan sebuah hadiah dan hiburan yang khusus diperuntukkan kepada Nabi Muhammad Saw. adalah melihat surga ketika beliau masih hidup di dunia.

Lalu bagaimana Rasulullah menggambarkan surga dalam perjalanan mi’rajnya ini. Berikut kisah perjalanannya.

Rasulullah Saw. bersabda, “Kemudian aku dimasukkan ke dalam surga, ternyata di dalamnya banyak kubah terbuat dari mutiara dan tanahnya dari minyak kesturi.” (HR. Al-Bukhari dalam Kitab Ash-Shalah, 342).

Dalam riwayat lain disebutkan, “Aku dimasukkan ke surga, ternyata di dalamnya ada kubah-kubah dari mutiara dan tanahnya dari misk (kasturi).” (HR. Al-Bukhari dalam Kitab al-Anbiya, 3164).

Lalu, di mana letak surga yang dimasuki Rasulullah? Para ulama berbeda pendapat tentang letak surga ini. Terkait dengan peristiwa isra’ mi’raj ini, kita dapat memahami bahwa surga letaknya di atas.

Demikian juga dalam pembahasan terdahulu, Allah berada di atas semua makhluk ciptaan-Nya, termasuk surga ini.

Rangkaian perjalanan mi’raj Rasulullah menjelaskan bahwa surga berada di atas langit ketujuh, dan letaknya setelah Sidratul Muntaha.

Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. “Hingga aku tiba di Sidratul Muntaha yang diliputi oleh warna-warna yang aku tidak tahu apa itu. Kemudian aku dihantarkan ke surga.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dan firman-Nya, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. “[Quran An-Najm: 14-15].

Dengan demikian, tempat yang paling dekat dengan surga adalah Sidratul Muntaha. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Sidratul Muntaha berada di langit ketujuh.

Pendapat ini juga diperkuat oleh firman Allah, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” QS. Ali Imran [3]: (133).

Surga disifati begitu besar yang luasnya seluas seluruh langit yang tujuh dan bumi. Jadi, surga itu lebih besar dari langit itu sendiri.

Istilah surga adalah istilah yang umum. Suatu tempat yang dipenuhi kenikmatan. Tempatnya orang-orang beriman di hari kiamat kelak. Kata surga itu sendiri meliputi empat surga.

Sebagaimana disebutkan dalam surat Ar-Rahman, “Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.” QS. Ar-Rahman: (46)

“Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi.” QS. Ar-Rahman: (62). Diriwayatkan oleh Abu Al-Asyari, Nabi Saw. bersabda, “Dua surga yang wadah airnya (gelas, bejana, dll) serta segala yang ada di dalamnya terbuat dari perak.

Dua surga yang wadah airnya serta segala yang di dalamnya terbuat dari emas. Batasan antara orang-orang dan melihat Rabb mereka adalah pakaian kesombongan di wajah-Nya di surga Aden.” (HR. Bukhari no. 4878 dan Muslim no. 180). (Shahih Tafsir Ibnu Katsir, 4: 344-345).

Bisa jadi istilah surga yang disebutkan dalam hadits ini, semuanya terkumpul pada Jannatul Ma’wa. Yaitu tempat yang disebutkan dalam ayat surat An-Najm di atas.

Wallahu A’lam bish Shawab (Vina – Sumber: Islam Story)

1 KOMENTAR

Tinggalkan Balasan ke Tak Selamanya Surga Diraih dengan Susah Payah - Lensa Rakyat Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here