Penting Dibaca! Ini Kelalaian Orang Berkurban, Sehingga Hilang Pahalanya

865
Ustadz Adi Hidayat.

Jakarta, Muslim Obsession – Tak terasa  satu bulan lagi, umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha, tepatnya pada akhir Juli 2020. Bagi umat Islam yang mampu dianjurkan untuk berkurban, sebagai bentuk ketaatan dan kecintaan hamba kepada Allah SWT.

Selain pahala yang didapat, banyak sekali keutamaan bagi seorang hamba yang dengan ikhlas mau berkurban. Namun sayangnya Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengungkapkan banyak kelalaian yang dilakukan orang yang berkurban sehingga hilang keutamaanya.

Dalam sebuah konten youtube Sahabat Islam, UAH menyangkan sekali orang yang berkurban tapi tidak melaksankan juga sunnah-sunnah berkurban. Padahal sunnah-sunnah itu yang menjadi alasan mengapa Allah menganjar pahala bagi orang yang berkurban.

“Setiap dikerjakan sunnah ini pahalanya banyak jadi kalau kehilangan potensi pahala gak dapat,” katanya.

Menurutnya, sering kali orang yang berkurban hanya hanya nitipkan uangnya ke masjid lalu menunggu hingga tanggal 10 Dzulhijjah tanpa melaksanakan sunnah-sunnah. “Dia tidak dapat pahala sayang kalau cuma-cuma nunggu saja, sayang potensi pahala nggak dapat,” kata UAH.

Adapun di antara sunnah-sunnah bagi orang yang berkurban di antaranya mengutip langsung dari hadits yang diriwayatkan Imam Muslim tentang larangan bagi siapa yang berkurban. Sunnah pertama tentang larangan bagi siapa yang hendak berkurban.

“Maka sejak tanggal 1 Dzulhijjah ada larangan memotong seluruh rambut dan kuku yang melekat pada tubuhnya,”sebutnya.

Larangan itu berlaku ketika sudah memasuki niat berkurban disertai kemampuan untuk berkurban. Dan seluruh larangan ini berlaku pada pemilik kurban bukan pada hewannya. “Terkadang ini salah diberlakukan pada hewannya,” kata UAH.

Larangan itu dimaksudkan supaya Allah berkenan nanti mengampuni dosa-dosa yang bersangkutan ketika hewannya itu disembelih. Namun sering kali bagi orang yang berkurban, hal itu tidak dilakukan. Atau bahkan abai.

“Begitu hewan disembelih dari ujung rambut sampai kuku paling bawah dikakinya itu Allah berkenan mengampuni. Khawatir ketika sebelum diampuni sudah dipotong terpisahlah bagian dari dirinya bersaksi di akhirat nanti padahal sebagian dosa-dosanya sudah terampuni dihadapan Allah SWT,” jelasnya.

Ia menerangkan larangan memotong kuku ini merupakan sunnah yang pertama. Sedangkan untuk sunnah selanjutnya masuk pada pemilihan hewan kurban serta nanti bagimana tata cara dalam penyembilahnnya.

Untuk pemilihan hewan kurban umumnya harus dilakukan dengan memenuhi kriteria sebagai berikut.

1. Usia.

Hewan kurban yang baik adalah yang cukup usia, untuk kambing dan domba adalah 12-18 bulan, sedangkan sapi dan kerbau 22 bulan.

2. Tidak Cacat

Pastikan pula hewan kurban tersebut merupakan hewan sempurna tak mengalami cacat.

3. Sehat

Kesehatan dari hewan kurban juga perlu diperhatikan, pastikan calon hewan kurban memiliki nafsu makan yang baik, lincah, mata bersinar, dan bulu tidak kusam.

4. Kondisi Organ Tubuh Hewan

Saat berada di lokasi pembelian, perhatikan pula hewan kurban melalui mata, hidung, dan anusnya.
(Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here