Muslim Obsession – Allah subhanahu wa ta’ala memiliki hak prerogatif atas setiap ciptaan-Nya. Termasuk manusia dan takdir yang ditentukan kepada mereka sehingga Allah berhak membolak-balik atau mengubah ciptaan-Nya sekehendak diri-Nya.
Bahauddin Nur Salim atau Gus Baha menegaskan agar setiap orang beriman senantiasa meminta petunjuk (hidayah) kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Yaitu antara lain dengan membaca doa:
يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك
“Wahai Dzat Yang Membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati ini pada agama-Mu.”
Dalam sebuah tayangan video, Gus Baha memberikan analogi bagaimana Allah subhanahu wa ta’ala mengatur manusia seperti seseorang membangun rumah.
“Karena itu rumahmu, kan terserah kamu. Sebelah barat untuk ruang tamu, sisi tengah untuk ruang keluarga, bagian belakang untuk kamar mandi atau WC. Yang jadi WC menangis terus karena sering dipakai BAB, selalu kotor. Sementara ruang tamu, kotor sedikit langsung disapu,” kata Gus Baha.
“Lama kelamaan WC berdoa. Seiring perubahan zaman, pemilik rumah pun ingin berubah. ‘Rumah ini aku hadapkan ke timur saja’. Sekarang ruang tamu jadi WC dan WC jadi ruang tamu,” lanjutnya.
Begitulah Allah mengatur manusia. Menurut Gus Baha, seseorang tidak bisa pede (percaya diri) karena dirinya saat ini menjadi kiai atau ulama.
“Kalau Allah menggelincirkanmu, mau berapa lama? Terseret uang, perempuan, dan macam-macam. Sementara seorang pendosa bisa saja jadi wali karena dia taubat. Siapa yang tahu?” ujarnya.
Menurut Gus Baha, Sayidina Umar mantan preman di Pasar Ukad yang bisa makan setelah berkelahi, menang dan dapat uang. Ketika nabi melihat kekuata Umar, beliau berdoa, “Ya Allah, muliakan Islam dengan Umar”.
Allah mengabulkan doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan benar saja, Umar pun menjadi salah satu sosok sentral dalam perkembangan Islam ke seluruh dunia. (Fath)
