Pentas Teater La Tansa Kuak Perspektif Baru tentang Azan

1232

Azan menjadi perbincangan yang serius antara Bilal dan tuannya, juga di dalam majelis taklim Kyai Rojali. Penjelasan Kyai Rojali bahkan menukik lebih dalam  ke dalam persoalan falsafah azan dalam konteks ibadah salat dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Eksistensi azan seperti mendapat gugatan baru yang lebih luas dan mendalam, sehingga pentas teater menguak perspektif baru tentang azan yang berdimensi cinta dan perdamaian, juga tentang kebangkitan dan kemenangan manusia dari reifikasi berhala-berhala palsu dunia modern.

Teater La Tansa merupakan kelompok teater dari Pondok Pesantren La Tansa, Cipanas, Lebak, Banten di bawah kepemimpinan KH Adrian Mafatihullah Kariem. Aktor yang seluruhnya merupakan santri La Tansa, didukung penuh oleh para gurunya yang tampil sebagai  penata musik, penata cahaya, penata pangggung, hingga ke bagian dokumentasi dan kru pertunjukan.

“Pentas ini menjadi perjuangan santri dalam meluruskan pengertian azan di tengah masyarakat luas, juga sebagai ikhtiar mengoptimalkan media dakwah santri melalui kreasi seni dan budaya,” ujar Chavchay dalam keterangan tertulisnya yang diterima Obsessionnews.com, Jumat (19/10). (arh)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here