Pengungsi Palestina Dihantam Musim Dingin Ekstrem, Indonesia Beri Bantuan

388

Jakarta, Muslim Obsession – Para pengungsi Palestina dan Suriah yang berada di perbatasan Jordania kini dihadapkan pada kondisi yang semakin sulit. Pasalnya, disamping minimnya bantuan, mereka saat ini juga tengah merasakan dinginya cuaca ekstrem.

Bahkan, cuaca dingin di Jordania saat ini menjadi yang terparah dalam lima tahun terakhir. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya para pengungsi Palestina dan Suriah yang hidup di kamp-kamp yang tidak layak, hanya tertutup terpal, tanpa pondasi bangunan yang kuat.

Hal ini lah yang membuat relawan dari Indonesia Eko Sulistio terus mempusatkan bantuan ke para pengungsi Palestina dan Suriah di Jordania. Di musim dingin ekstrem ini, Eko kembali mendatangi Jordania untuk mengirimkan bantuan kepada mereka.

“Tahun ini menjadi yang terparah dalam 5 tahun terakhir. Hampir semua wilayah Jordania ditutupi salju dengan suhu dingin -17⁰ Celsius. Sangat dingin. Sementara para pengungsi hidup di tenda-tenda yang terbuat dari terpal,” ujar Eko saat dihubungi, Sabtu (5/2/2022).

Eko menyebut, Jordania menjadi negara terbesar penampung warga Suriah dan Palestina yang terpaksa lari dari negaranya karena konflik perang. Jumlah pengungsi di sana mencapai 4,4 juta jiwa. Kondisi ini menjadi persoalan sosial yang harus diselesaikan bersama.

Relawan Indonesia Eko Sulistio memberikan bantuan untuk pengungsi Palestina di Jordania.

“Mereka sampai saat ini hidup hanya mengandalkan dari negara donor. Karena sebagai pengungsi di negara orang mereka tak punya hak sebagai warga negara yang dijamin hak kesehatan, sosial, ekonomi dan pendidikanya,” terang Eko.

Eko menyebut program bantuan musim dingin ekstrem ini berlangsung dari Januari sampai Februari 2022. Beberapa bantuan yang diberikan antara lain berupa bahan makanan pokok, perlengkapan rumah atau perlengkapan musim dingin, dan fasilitas kesehatan.

Berikut Rinciannya:

Kaos Kaki 5000 pasang, sarungtangan 5000 pasang dan selimut 5000 pasang. Air bersih 1000 galon. Beras total 4 ton. Minyak goreng 5000 liter. Bawang merah 8000 Kg. Kacang kacangan 8000 Kg. Gula 8000 Kg. Mie kuning 5000 pack.

Mie putih 5.000 pack, garam 2 ton, tepung 8 ton, susu 2000 kaleng, kentang 8 ton, keju 4000 batang, roti 4 ton, biskuit 10.000 pack, coklat 10.000 batang. “Bantuan itu diperuntukan 2000 jiwa para pengungsi yang tersebar di berbagai kamp,” tutur Eko.

Mereka tersebar di Kamp Pengungsi Palestina di Kamp Suff Provinsi Jerash, dan Kamp Gaza. Kemudian Kamp Syuk’nah
di Provinsi Zarqo, serta kamp Pengungsian Baq’Ah di Provinsi Amman.

Bantuan dari rakyat Indonesia itu datang melalui beberapa lembaga kemanusian, yakni Infaqu Indonesia, DT Peduli, dan Al Furqon Magelang serta dari donatur yang bersifat pribadi.

“Kepada seluruh donatur dan masyarakat Indonesia yang sudah ikut serta dalam misi kemanusian ini, kami mengucapkan terima kasih. Palestina membutuhkan kita, membutuhkan uluran tangan kita. Mereka adalah saudara kita tertindas dari penjajahan Israel,” ucapnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here