Pengertian Ta’aruf dalam Islam Menurut Ustadz Adi Hidayat

523
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (Foto: Youtube/Adi Hidayat Official)

Jakarta, Muslim Obsession – Untuk mencari pasangan hidup, Islam menyediakan jalan yang halal agar terhindar dari zina yaitu dengan menikah. Sebelum sampai ke tahap pelaminan, dalam Islam kerap ada istilah ta’aruf.

Namun masih banyak yang belum tahu kaidah dari ta’aruf ini sehingga menimbulkan kesalahpahaman. Agar tidak keliru, Ustadz Adi Hidayat memberikan penjelasan terkait ta’aruf dan bagaimana langkah-langkahnya.

Seperti dilansir dari kanal YouTube Ceramah Pendek, berikut penjelasan Ustaz Adi Hidayat tentang ta’aruf. Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa di dalam ajaran Islam sudah ada panduan tegas bagi laki-laki maupun wanita dalam mencari pasangan.

“Kalau anda ingin mencari pasangan kata Allah, maka dalil Quran bukan pacaran,” ujar Ustadz Adi Hidayat.

Yang dianjurkan dalam Islam adalah mencari pasangan lewat jalan ta’aruf. Namun masih belum banyak yang tahu dan justru salah kaprah tentang ta’aruf.

Menurut Ustaz Adi Hidayat, ta’aruf tidak harus langsung mengenal antar individunya, melainkan bisa melalui kerabat atau orang yang mengenal dirinya.

“Tidak harus antar personal, bisa juga melalui orang-orang yang kenal dekat dengannya,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat berpesan dalam ta’aruf ini pastikan untuk mengenal calon pasangan terlebih dahulu dan jangan langsung menyampaikan keinginan menikahi.

“Saling mengenal dulu, jangan langsung menyampaikan maksud,” tegas Ustaz Adi Hidayat.

Pasalnya, menurut Nabi Muhammad SAW, setidaknya ada 4 hal yang harus dilihat dari perempuan sebelum menikahinya. “Kata Nabi, perempuan dinikahi dengan 4 hal,” ungkap Ustaz Adi Hidayat.

Yang pertama adalah karena kecantikannya, namun cantik di sini bukan hanya secara fisik tapi secara akhlak.

“Karena cantiknya,” ujar Ustaz Adi Hidayat. Penting juga untuk melihat perempuan dari segi hartanya.

“Yang kedua, hartanya,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Maksudnya adalah sesuaikan dengan kemampuan untuk menafkahinya nanti. Misalnya seorang perempuan biasanya membutuhkan uang Rp3 juta untuk kebutuhan pribadinya, maka sebaiknya jangan menikahi perempuan tersebut jika memang hanya mampu memberikan nafkah sebesar Rp2 juta.

“Yang ketiga, nasabnya, cari dari siapa dia,” ungkap Ustaz Adi Hidayat.

“Cari bagaimana pendidikannya, bagaimana kedekatannya dengan Allah, bagaimana orang tuanya, kerabatnya,” lanjutnya.

Dan hal terakhir yang harus diperhatikan adalah agamanya. “Pilih yang paling penting agamanya, pilih yang paling utama agamanya maka anda beruntung,” saran Ustaz Adi Hidayat.

Cari tahu keempat hal tersebut dalam proses ta’aruf sebelum memutuskan untuk menikah. “Jadi untuk taaruf itu caranya, amati dulu kalau sudah cocok baru sampaikan,” ujar Ustaz Adi Hidayat.

“Cara menyampaikannya kalau masih belum ada keberanian, sampaikan kepada orang terdekatnya,” lanjutnya.

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here