Penerima Transplantasi Jantung Babi Pertama di Dunia Meninggal

371

Jakarta, Muslim Obsession – Orang pertama yang menerima transplantasi jantung babi yang dimodifikasi secara genetik di Amerika Serikat meninggal dunia setelah dua bulan.

Dilansir AFP, Rabu (9/3), Sistem Medis Universitas Maryland mencatat David Bennett (57) menerima transplantasi pada 7 Januari dan meninggal 8 Maret lalu.

“Kondisinya mulai memburuk beberapa hari yang lalu. Setelah jelas dia tidak akan pulih, dia diberikan perawatan paliatif yang penuh kasih. Dia dapat berkomunikasi dengan keluarganya selama jam-jam terakhirnya,” jelas pernyataan Sistem Medis Universitas Maryland.

Rumah sakit juga menambahkan, setelah operasi, jantung yang ditransplantasikan bekerja dengan sangat baik selama beberapa minggu tanpa ada tanda-tanda penolakan,

Lepas operasi, Bennett sempat menghabiskan waktu bersama keluarga, berpartisipasi dalam terapi fisik, menonton Super Bowl dan sering berbicara tentang keinginannya pulang untuk melihat anjingnya, Lucky.

“Dia terbukti sebagai pasien pemberani dan mulia yang berjuang sampai akhir. Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarganya,” kata Bartley Griffith, ahli bedah yang memimpin prosedur tersebut.

Bennett datang ke rumah sakit di negara bagian Maryland, AS pada Oktober 2021. Dia terbaring di tempat tidur dan ditempatkan di mesin pendukung kehidupan darurat. Namun, dia dianggap tidak memenuhi syarat untuk transplantasi manusia.

Transplantasi jantung babi itu meningkatkan harapan soal kemajuan dalam donasi organ lintas spesies. Suatu hari nanti, pencapaian medis ini dapat memecahkan masalah kurangnya organ manusia yang tersedia untuk disumbangkan.

“Kami memperoleh wawasan yang sangat berharga, belajar bahwa hati babi yang dimodifikasi secara genetik dapat berfungsi dengan baik di dalam tubuh manusia sementara sistem kekebalan cukup ditekan,” kata Direktur Program Xenotransplantasi Jantung Universitas Maryland Muhammad Mohiuddin.

Tim di balik operasi tersebut mengatakan bahwa mereka masih tetap optimis tentang keberhasilannya di masa depan. “Kami tetap optimis dan berencana melanjutkan pekerjaan kami dalam uji klinis di masa depan,” ujar Mohiuddin.

Sebelumnya, media lokal AS melaporkan Bennett sempat dihukum karena menikam seorang pria beberapa kali pada 1988, membuat korban lumpuh dan perlu menggunakan kursi roda sebelum dia meninggal pada 2005.

Namun, ahli etika medis berpendapat sejarah kriminal masa lalu seseorang seharusnya tidak berpengaruh pada perawatan kesehatan mereka di masa depan. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here