Pencak Silat Warisan Mataram yang Mendunia

2792

Diturunkan dari Amangkurat II

Nehemia Budi Setyawan, satu dari dua pewaris MP, berkisah bahwa MP berhulu dari Raden Mas Rahmat (kelak bergelar Amangkurat II) yang hidup semasa Mataram belum pecah dua akibat Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755).

“Dulu belum disebut namanya silat MP. Silatnya pun diwariskan turun-temurun khusus di lingkungan keraton,” ujar pria yang biasa disapa Mas Hemi seperti dikutip dari Historia, Kamis (13/9/2018).

Ciri khas gerakan-gerakan dalam silat MP yang terbilang halus tak lepas dari pengaruh Nyi Ageng Joyorejoso.

“Dia masih turunan Grat ke-III dari Amangkurat II. Nyi Ageng memilih menyendiri keluar keraton sampai punya tiga putra: Gagak Handoko, Gagak Seto, dan Gagak Samudro. Nah, MP itu turunnya lewat Gagak Handoko, yang punya keistimewaan ilmu kanuragannya,” tambahnya.

Jauh setelah itu, silat Amangkurat itu akhirnya disebarluaskan untuk umum. Itu terjadi pada 1963 di masa Guru Besar Raden Mas Saring Hadipoernomo, Grat X dari Amangkurat II. Pak Saring mengamanahkan dua putranya, Mas Poeng (Poerwoto Hadipoernomo) dan Mas Budi (Budi Santoso Hadipoernomo), bahwa melihat kondisi di Indonesia mulai banyak beladiri asing masuk Indonesia, Pak Saring merasa sudah waktunya ilmu silatnya terbuka untuk masyarakat umum.

“Akhirnya didirikanlah Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong (PPS Betako) Merpati Putih pada 2 April 1963,” terang Hemi lagi.

Merpati Putih merupakan akronim dari Mersudi Patitising Tindak Pusakaning Titising Hening yang maknanya Mencari sampai mendapat kebijakan dalam keheningan. Nama itu hasil dari perenungan RM Saring. Sementara, lambang MP berupa telapak tangan dan burung merpati terinspirasi dari bungkus rokok.

“Dulu itu ada rokok merek Komodo. Ada gambar merpatinya. Setelah didesain ulang, dijadikan lambang kita. Ditambahkan telapak tangan sebagai simbol beladiri MP yang berfokus pada tangan kosong,” beber Hemi.

Makna Pancasila dan ke-Indonesia-an tersurat di seragam putih-merah MP. Di seragam berwarna putih terdapat motif segilima berwarna merah sebagai perlambang lima sila dalam Pancasila.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here