Pemerintah Denmark Tolak Rencana Pelarangan Hijab di Sekolah

219

Muslim Obsession – Menteri Imigrasi Denmark Kaare Dybvad Bek telah menekankan bahwa pemerintah tidak akan mendukung mosi untuk melarang siswa dan staf mengenakan hijab di sekolah dasar.

Pengumuman itu dikeluarkan ketika pemerintah pada Selasa menolak proposal dari sayap kanan Partai Rakyat Denmark agar parlemen memperdebatkan larangan hijab di sekolah.

“Sementara Denmark menghadapi “tantangan serius dengan kontrol sosial yang negatif dan penindasan terhadap gadis-gadis muda di lingkungan tertentu”, larangan semacam itu akan bertentangan dengan hukum Denmark,” kata menteri tersebut, seperti diberitakan The Local, Ahad (5/3/2023).

“Ini adalah penilaian hukum bahwa proposal untuk melarang hijab di sekolah dasar tidak dapat dilaksanakan dalam kerangka konstitusi dan kewajiban internasional Denmark,” tulisnya.

“Oleh karena itu, pemerintah tidak dapat mendukung proposal tersebut. Namun kami akan tetap melawan pemaksaan dan penindasan yang berkaitan dengan kehormatan dan kontrol sosial yang negatif,” ambah menteri.

Keputusan tersebut sekarang mempertanyakan posisi pemerintah atas rekomendasi Komisi Denmark untuk Perjuangan Perempuan yang Terlupakan, sebuah badan yang dibentuk oleh mantan pemerintah Denmark.

Menurut laporan komisi (PDF), “penggunaan syal di sekolah dasar dapat menciptakan pemisahan antara anak-anak dalam dua kelompok – ‘kami’ dan ‘mereka’”.

Bersamaan dengan pelarangan hijab, komisi membuat rekomendasi lain termasuk menyediakan kursus bahasa Denmark, mempromosikan praktik pengasuhan anak modern di keluarga etnis minoritas, dan memperkuat pendidikan seksual di sekolah dasar.

Proposal larangan hijab ini telah memicu reaksi di Denmark, karena beberapa ribu orang turun ke jalan Kopenhagen untuk memprotes proposal tersebut.

Islam adalah agama minoritas terbesar di Denmark. Menurut World Population Review yang diterbitkan pada tahun 2019, 313.713 Muslim tinggal di Denmark, atau sekitar 5,40% dari populasi.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Voxmeter atas nama kantor berita Ritzau, 56,1 responden mengatakan ‘tidak’ terhadap larangan hijab di sekolah.

Proporsi yang secara signifikan lebih rendah dari 28,2 persen mengatakan ‘ya’ untuk larangan tersebut sementara 15,7 persen menjawab ‘tidak tahu’.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here