PBNU: Lebih Dari 50 Pesantren Terpapar Covid-19

732

Jakarta, Muslim Obsession – Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengungkapkan, kasus corona bukan hanya terjadi di tempat umum, tapi juga sudah banyak menyebar ke pondok pesantren. Bahkan datanya lebih banyak dari yang disampaikan pemerintah.

“Data [pemerintah terkait] pesantren yang terpapar Covid-19 kurang akurat,” kata Ketua LP Ma’arif PBNU Arifin Junaidi melalui pesan singkatnya, Sabtu (10/8/2020).

“Data Rabithahtul Ma’ahidil Islamiyah, lembaga yang membawahi pesantren NU, ada lebih dari 50 pesantren yang terpapar. Tapi pemerintah menyatakan jumlah yang jauh lebih kecil,” imbuhnya.

Arif mengatakan kasus corona di pesantren tinggi karena sekolah atau madrasah yang berbasis pesantren umumnya tidak memiliki sarana dan prasarana yang mampu mendukung protokol kesehatan. Pengetahuan terkait hal ini juga minim dipahami warga pesantren.

Untuk itu, demi mencegah penyebaran yang lebih luas, PBNU tak mengizinkan santri bermukim di pesantren. Jadwal sekolah santri yang bermukim di pondok pesantren dan yang pulang-pergi juga dibedakan. Hanya 16 siswa yang diizinkan belajar dalam satu kelas.

Dalam hal ini, menurutnya, pemerintah harus memastikan praktik serupa diterapkan di seluruh sekolah dan madrasah. Ia mengatakan hal ini membutuhkan kerja sama pemerintah pusat dan daerah.

“Jangan ada saling tunjuk pihak lain sebagai penanggung jawabnya. Demikian juga dalam pembenahan infrastruktur jaringan internet,” lanjutnya.

Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi sempat menyatakan ada tiga pondok pesantren yang menjadi klaster kasus corona. Katanya, jumlah pesantren yang ada dalam klaster tersebut sedikit dibanding total kasus di Indonesia.

“Alhamdulillah, sejauh ini boleh dikatakan yang baru kita tahu yang jadi klaster hanya 3 pesantren. Kalau dihitung persentasenya, 0,0000 sekian persen,” kata Fachrul dalam konferensi pers Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi yang disiarkan lewat saluran resmi Youtube Kemendikbud, Jumat (7/8).

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat ada 131 santri dan 6 ustaz pesantren yang terpapar corona. Jumlah tersebut tersebar di enam kabupaten di Pulau Jawa.

Sedangkan di lingkungan sekolah ada 37 guru dan tujuh siswa yang ditemukan positif corona. Data ini dikumpulkan hingga 10 Agustus 2020. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here