PBNU Bicara Tiga Tantangan Umat Islam Indonesia

450
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), A Helmy Faishal Zaini. (Foto: NU)

Jakarta, Muslim Obsession – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), H Ahmad Helmy Faishal Zaini menyebut saat ini umat Islam sedang menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan itu mau tidak mau harus terus diupayakan agar bisa terlewati.

“Orang-orang cerdas bisa membuat satu transformasi masalah yang dihadapi akan menjadi satu maslahah,” ujarnya saat menghadiri acara Dialog Antar Umat Beragama PBNU-HKBP di Gedung Sopo Marpikir HKBP Pulogebang, Jakarta Timur, akhir pekan ini.

Tantangan yang pertama adalah menghadapi kerasnya paham-paham radikalisme dan terorisme. Menurutnya, di sebagian kalangan ada yang memaknai jihad adalah dengan angkat senjata.

Padahal, kata Gus Helmy, arti jihad yang sesungguhnya adalah ketika seorang tukang becak berjuang untuk menafkahi anak istrinya, bekerja dari mulai pagi hingga sore.

“Ketika seorang guru mengajar anak didiknya di sekolah dari mulai pagi hingga sore. Ketika para sopir, buruh-buruh di pabrik petani mereka berjuang menafkahi anak istrinya. Itulah yang disebut sejatinya orang-orang yang berjihad,” tuturnya.

Oleh karena itu NU senantiasa terdepan untuk mengembangkan Islam yang rahmatan lil alamain. NU selalu menjadi pionir terdepan untuk mengajarkan dakwah Islam yang merangkul bukan memukul serta menjalankan tiga ukhuwah, yakni ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah.

“Kalau sudah agamanya beda kita masih dipertalikan dengan tali persaudaraan kebangsaan (wathaniyah). Nah terus kalau sudah bangsanya sama tapi negara kita berbeda maka berlakulah apa yang namanya ukhuwah insaniyah persaudaraan kemanusiaan,” ujarnya.

Pihaknya berharap jalinan kasih antara PBNU dan HKBP bisa membuktikan bahwa di mana ada gereja dan masjid di situ ada kemakmuran dan kesejahteraan. Jangan sampai masjid dan gereja marak tapi di sekitarnya masyarakat miskin banyak yang kesusahan.

Dalam menghadapi tantangan pertama ini, Gus Helmy mengajak semua pihak untuk bersama-sama memberikan edukasi ke masyarakat dengan upaya-upaya kreatif.

Tantangan yang kedua adalah Covid-19. Semua pihak mengalami kesulitan yang luar biasa, banyak saudara yang kena PHK, dirumahkan tapi tidak dibayar, dan warung-warung tutup.

Era Covid ini adalah era di mana Tuhan menunjukkan bahwa ternyata kekuasaan manusia tidak ada apa-apanya. Ini menunjukkan bahwa manusia ini sebenarnya hina dan kecil sekali di mata sang pencipta.

Apa hikmah yang bisa kita ambil dari Covid ini? Ia mengatakan bahwa jika umat masih diberi rezeki yang melimpah, saatnya kita lebih banyak membantu sesama yang lain.

“Itulah yang saya katakan bahwa tugas agama adalah membebaskan umatnya dari kemiskinan dan kelaparan. Covid ini merupakan momentum kita semua bersatu untuk melakukan yang terbaik bagi masyarakat di mana pun berada,” kata Helmy Faishal.

Tantangan yang ketiga adalah dalam rangka menghadapi era revolusi 4.0, era yang serba digital. Sekjen Helmy menjelaskan bahwa menurutnya, era digital ini bersifat imperative, memaksa semua pihak untuk mau mengambil peran, menjadi bagian penting dari transformasi fase serba fisik menuju ruang yang serba siber.

“Kebetulan NU ini, mengembangkan dakwah yang ramah kita punya perwakilan di 30 negara. Dan, warga NU ini ada lebih dari sekitar 100 juta warga NU. Di era baru ini juga kita tergagap, ekonomi kita berpindah dari konvensional ke digital. Pendidikan kita juga sekarang bergerak, pendidikan jarak jauh. Bahkan dalam bidang keagamaan dakwah kita ini juga kenal dalam jarak jauh, dakwah virtual,” ujarnya.

PBNU dan HKBP tidak boleh berpangku tangan, harus bisa bekerja sama membangun sosial media bagi masyarakat baik bagi jamaah maupun santri, untuk menghadirkan narasi dakwah yang menyejukkan, mendamaikan dan merukunkan.

“Maka, kita harus terus menerus secara intensif mengembangkan dialog religius seperti ini, mungkin nanti bukan hanya di Jakarta, tapi forum intern juga dikembangkan tempat-tempat lain,” harapnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here