PBB Tuduh Facebook Terlibat Genosida Rohingya

1196
Facebook

Myanmar, Muslim Obsession – Facebook kini telah berubah menjadi binatang buas. Demikian dikatakan Yanghee Lee, penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Myanmar, menyebut jaringan sosial Facebook sebagai media pertikaian dan konflik.

Yanghee Lee mengatakan, Facebook adalah bagian besar dari kehidupan publik, sipil dan swasta. Pemerintah menggunakannya untuk menyebarkan informasi kepada publik.

“Semuanya dilakukan melalui Facebook di Myanmar,” katanya, dikutip dari The Guardian, Rabu (14/3/2018).

Yanghee Lee menyebut Facebook telah terbiasa menyebarkan ujaran kebencian. Meski di sisi lain, ia mengakui Facebook telah membantu negara miskin.

“Umat Buddha ultra-nasionalis memiliki akun Facebook masing-masing. Mereka benar-benar menghasut serta memprovokasi kekerasan dan kebencian terhadap Rohingya atau etnis minoritas lainnya,” tutur Yanghee Lee.

Marzuki Darusman, ketua Misi Pencarian Fakta Independen Internasional Myanmar, mengatakan kepada wartawan bahwa media sosial telah memainkan peran yang sangat penting di Myanmar.

“Facebook secara substansial ikut berkontribusi meningkatkan kesengsaraan, pertikaian dan konflik. Ujaran kebencian di dalamnya (Facebook) memperkeruh situasi konflik Myanmar,” tuturnya.

Sementara itu, pihak Facebook menanggapi bahwa medianya seringkali menunda atau terkadang menghapus akun yang secara konsisten berbagi konten mengandung atau mempromosikan kebencian.

“Jika seseorang secara konsisten berbagi konten yang mempromosikan kebencian, kami dapat melakukan serangkaian tindakan. Seperti menangguhkan sementara akun tersebut, kemudian menghapusnya,” kata Facebook.

Lebih dari 650.000 Muslim Rohingya telah meninggalkan negara bagian Rakhine Myanmar ke Bangladesh. Terhitung sejak serangan pemberontak yang memicu sebuah tindakan keras keamanan pada Agustus lalu.

Banyak yang telah memberikan kesaksian mengerikan tentang pembunuhan dan pemerkosaan oleh pasukan keamanan Myanmar. PBB mencurigai Myanmar telah melakukan genosida atau pembantaian besar-besaran terhadap Rohingnya. (Vina)

 

 

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here