PBB Tolak Resolusi Rusia Terkait Serangan ke Suriah

1056
Ghouta Timur diselimuti gas klorin (Foto: Anadolu)

Jakarta, Muslim Obsession – Dewan Keamanan PBB menolak keras resolusi Rusia yang menyerukan penghukuman atas agresi Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis terhadap serangan Suriah pada Sabtu (14/4/2018).

Permintaan Rusia atas kecaman dan penghentian segera terhadap agresi tiga sekutu Barat tersebut, hanya mendapat dukungan dua dari 15 negara di Dewan Keamanan PBB, yakni China dan Bolivia.

Sebaliknya, delapan negara menentang rancangan resolusia Rusia. Seperti AS, Inggris, Prancis, Belanda, Swedia, Kuwait, Polandia, dan Pantai Gading. Empat negara tidak memberikan suara, yaitu Ethiopia, Kazakhstan, Guinea Khatulistiwa, dan Peru. Maka dengan itu rancangan resolusi gagal diterima.

Dilansir Boston Globe, Senin (16/4/2018) AS, Inggris, dan Perancis meluncurkan serangan udara terhadap situs-situs serangan kimia Suriah. Setelah mengaku memperoleh bukti pemerintah Presiden Bashar Assad menggunakan senajata kimia.

Sebaliknya, Rusia dan sekutunya Suriah menyebut tidak ada bukti penggunaan senjata kimia di Douma pada 7 April lalu. Adapun isi rancangan resolusi tersebut mencakup kecaman terhadap AS dan sekutunya yang melanggar hukum internasional dan Piagam PBB, serta perbuatan agresi terhadap Republik Arab Suriah.

Selain itu menuntut Amerika Serikat dan sekutunya untuk segera menghentikan agresi terhadap Republik Suriah. Guna menghindari terjadinya lagi pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB serta penggunaan kekuatan senjata.

Serangan udara digelar setelah Presiden AS Donald Trump pada Jumat (13/4/2018) malam, memerintahkan serangan terhadap Suriah. Langkah tersebut diikuti PM Inggris Theresa May dan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang yakin hanya serangan militer yang bisa menghentikan rezim Assad menggunakan senjata kimia di masa depan.

Namun, di tempat berbeda Presiden Rusia Vladimir Putin, Sabtu (14/4/2018), mengatakan bahwa serangan AS dan sekutunya ke Suriah melanggar piagam PBB dan hukum internasional. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here