PBB: 1 dari 9 Orang di Dunia Menderita Kelaparan

928
Imigran (Foto: Daily Sabah)

Jakarta, Muslim Obsession – Laporan AS mengungkapkan bahwa kelaparan dunia telah meningkat selama tiga tahun berturut-turut dengan sekitar satu dari setiap sembilan orang di dunia menderita kelaparan saat ini.

“Menuju dunia di mana tidak ada yang menderita kelaparan tetap menjadi tantangan besar,” kata lembaga itu, dalam sebuah laporan yang disebut “Keadaan Ketahanan Pangan dan Nutrisi di Dunia.”

Tercatat bahwa jumlah orang yang tidak cukup makan telah meningkat dari 811 juta pada tahun 2017.

“Kami tidak akan mencapai nol kelaparan pada tahun 2030,” kata David Beasley, kepala Program Pangan Dunia (WFP), salah satu lembaga AS yang berkontribusi dalam laporan tersebut.

“Itu tren yang buruk. Tanpa ketahanan pangan kita tidak akan pernah memiliki kedamaian dan stabilitas,” kata Beasley, menyesalkan bahwa media membawa lebih banyak pembicaraan tentang Brexit dan Donald Trump daripada anak-anak sekarat kelaparan.

Dikutip dari Daily Sabah, Rabu (17/7/2019) ketahanan pangan telah ditekankan dalam laporan dengan indikasi bahwa 17,2 persen dari populasi dunia, atau 1,3 miliar orang, tidak memiliki akses reguler ke makanan bergizi dan mencukupi.

“Di mana di setiap benua, perempuan sedikit lebih tidak aman daripada laki-laki. Mereka menambahkan bahwa orang-orang yang dilanda kerawanan pangan memberi total lebih dari 2 miliar orang, 8 persen di antaranya berada di Amerika Utara dan Eropa, yang tidak secara teratur memiliki akses ke makanan bergizi dan aman yang cukup,” kata laporan itu.

Meningkatnya ketergantungan pada impor makanan dari negara-negara yang dilanda konflik dengan meningkatnya populasi dan sumber daya alam yang langka menciptakan peluang untuk embargo oleh kekuatan luar, fenomena ini secara khusus terjadi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara di mana kekurangan gizi tampaknya lebih lazim.

Di Yaman, lebih dari satu tahun setelah koalisi Saudi memberlakukan blokade pada pelabuhan Yaman untuk sementara waktu menghentikan pasokan menyelamatkan jiwa, warga sipil telah berjuang untuk hidup di bawah blokade, sementara dibiarkan rendah pada bahan bakar dan makanan.

Berat badan lahir rendah adalah fakta lain yang mengganggu, di mana kemajuan yang telah dibuat sejak 2012 tetap tidak cukup dan terlalu lambat untuk memenuhi target 2030 yaitu mengurangi separuh jumlah anak yang terhambat. Setidaknya, sekitar 149 juta anak-anak menderita keterlambatan pertumbuhan yang terkait dengan kelaparan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here