Pasien COVID-19 Isoman Diimbau Manfaatkan Layanan Telemedisin

452
Manfaatkan layanan Telemedisin untuk antisipasi pasien covid-19 Isoman. (Foto: humas Kemenkes)

Jakarta, Muslim Obsession – Pasien COVID-19 yang bergejala ringan maupun tanpa gejala diimbau untuk isolasi mandiri di rumah maupun di isolasi terpusat yang sudah disediakan pemerintah.

Bagi pasien isolasi mandiri di rumah bisa memanfaatkan layanan telemedisin jika tersedia atau melapor ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pemantauan secara medis oleh petugas kesehatan.

“Untuk paket obat pasien isoman, saat ini sudah 95% kita bisa mengantarkan obat ke rumah pasien dalam tempo 1×24 jam, dan sudah mempercepat pengadaan obat bekerja sama dengan Kimia Farma,” ujar Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Prof. dr. Abdul Kadir, di Jakarta, Kamis (10/2/2022).

Selain meningkatkan layanan obat, pemerintah juga memperkuat tenaga kesehatan guna mengantisipasi kondisi terberat. Kemenkes telah mempersiapkan kembali perekrutan relawan kesehatan sebagai cadangan tenaga kesehatan di kondisi sulit nanti.

“Selain melakukan perekrutan, kita juga melakukan pemeriksaan teratur kepada tenaga kesehatan kita. Positivity rate tenaga kesehatan kita saat ini di bawah 10 persen. Belum ada nakes yang meninggal sejauh ini akibat COVID-19 varian Omicron karena memang mereka sudah bersiap dan diberikan vaksinasi booster untuk pencegahan. Kalaupun terinfeksi, gejalanya ringan atau tanpa gejala,” kata Prof. Kadir.

Pemerintah terus mengimbau agar masyarakat mendukung percepatan vaksinasi terutama melengkapi vaksinasi bagi lansia.

Mengingat lansia, orang dengan komorbiditas, maupun yang belum divaksinasi seperti anak-anak rentan untuk bergejala lebih berat saat terinfeksi COVID-19. Begitu pula dengan memperketat protokol kesehatan, berperan aktif mencegah penularan COVID-19 lebih luas lagi.

Masih Terkendali

Penularan COVID-19 varian Omicron semakin merebak. Pemerintah pun terus berupaya mengendalikan penularannya, terutama menjaga agar layanan kesehatan bisa berjalan optimal.

Penambahan pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit masih terkendali. Hingga Kamis (10/2/2022) pukul 16:30 WIB, tercatat kenaikan hanya 1,7% menjadi 28% dibanding hari sebelumnya yang naik hingga 26,3%.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa masyarakat terbiasa melihat angka kasus yang naiknya perlahan saat varian Delta, sehingga ketika melihat lonjakan kasus yang sebagian besar disebabkan varian Omicron menjadi panik.

“Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang, namun tetap waspada. Meskipun kasus naik dengan cepat karena penyebaran virus lebih cepat dibanding Delta, namun gejala Omicron tidak separah varian Delta dengan sebagian besar pasien tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan. Kita dapat lihat dari angka keterisian tempat tidur dan isolasi COVID-19 di rumah sakit masih sangat terkendali, dibanding tahun lalu.” ujarnya.

Kendati gejala varian Omicron tidak seberat gejala Delta, namun masyarakat harus tetap waspada karena bisa berbahaya bagi beberapa kelompok tertentu seperti lansia, anak-anak, orang dengan komorbid, dan orang yang belum divaksinasi.

Vaksinasi yang masif diyakini bisa membantu masyarakat tidak sampai bergejala berat saat terinfeksi virus COVID-19. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here