Parmusi Galang Dana Kemanusiaan untuk Korban Kerusuhan di Wamena

880
Parmusi Jawa Tengah menggelar Musyawarah Wilayah di Surakarta, Ahad (29/9/2019).

Surakarta, Muslim Obsession – Situasi di Wamena, Papua masih belum kondusif. Tragedi kemanusiaan di ujung timur Indonesia itu telah menyisakan banyak tangis. Konflik horisontal antara kaum pendatang dan pribumi itu memakan banyak korban. Ribuan orang pun akhirnya memilih mengungsi mencari tempat yang lebih aman.

Melihat kondisi itu, Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) terketuk untuk membantu saudara-saudara sebangsa agar diringankan bebannya. Melalui tagar #ParmusiSaveHelpWamena, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Parmusi H. Usamah Hisyam mengajak kepada seluruh kader turut membantu saudara-saudara di Wamena.

“Ribuan orang mengungsi karena konflik kemanusiaan, di tengah situasi yang sulit seperti ini, Parmusi tidak boleh diam berpangku tangan, kita harus bantu, karena mereka adalah saudara-saudara kita satu bangsa yang butuh pertolongan,” ujar Usamah di forum acara Musyawarah Wilayah Parmusi Jateng, di Surakarta, Ahad (29/9/2019).

Ketua Umum PP Parmusi H. Usamah Hisyam dan Ketua PW Parmusi Jateng Anding Sukiman beserta sejumlah pengurus pusat dan wilayah Jateng yang menghadiri Muswil.

Menurutnya, gerakan dakwah Parmusi di lapangan tidak hanya sekadar penguatan iman dan takwa. Justru dengan kuatnya iman dan takwa itu harus memunculkan kepedulian sosial di masyarakat. Sebab dengan itu ibadah seseorang menjadi sempurna. Karena output dari ibadah itu sesungguhnya harus bisa melahirkan kebaikan-kebaikan di masyarakat.

“Wujud dari kebaikan itu adalah kita harus peduli kepada sesama, bantu orang yang lemah, saudara-saudara kita, tetangga kita, bahkan saudara kita sebangsa seperti yang kini berada di Wamena,” jelas Usamah didampingi istrinya Daisy Astrilita yang juga merupakan Ketua Majelis Penasehat PP Muslimah Parmusi.

Usamah kembali menegaskan, bahwa kader-kader Parmusi harus menjadi seorang muzakki, yakni orang mau berkorban mengeluarkan hartanya untuk kebaikan, berapapun nilai uangnya tidak ditentukan oleh besar kecilnya, tapi keikhlasannya. Alhamdulillah, dari penggalangan dana itu telah terkumpul Rp 50 juta untuk dikirim ke Wamena.

“Prinsip lebih baik tangan di atas dari pada di bawah itu harus diterapkan oleh kader Parmusi dengan menjadi seorang muzakki, bukan menjadi seorang yang meminta-minta. Kerja mengurus Parmusi memang tidak ada yang bayar, tapi kalau ikhlas. Insya Allah Rahmat Allah akan turun dari langit dan bumi untuk kalian,” tegas Usamah.

Terakhir Usamah berpesan, kerusuhan di Wamena ini terjadi karena dibarengi dengan isu rasis yang bisa saja berpotensi untuk memecah belah keutuhan negara. Karena itu, ia meminta kepada kader Parmusi agar tidak memperkeruh suasana dengan menebar kebencian, mencacimaki, atau menyebar kabar bohong di media sosial.

“Tugas Parmusi adalah mempererat persaudaraan dan persatuan, jadi tinggalkan fitnah dan cacian karena itu bisa memecah persatuan. Kader Parmusi harus bisa melahirkan solusi bukan melahirkan masalah,” jelasnya.

Sekedar informasi, di Wamena sudah ada dai Parmusi yang bertugas di sana, yakni Ustadz Hamka Yeli Peli. Bersama dengan para dai yang lain, Parmusi ikut gotong royong membantu para korban kerusuhan di Wamena. Parmusi rencananya juga akan mengirim para relawan untuk diterjunkan dalam misi kemanusiaan ini.

Bagi yang ingin menggulurkan tanggan membantu para korban konflik kemansiaan di Wamena bisa dikirim ke Rekening resmi Parmusi atas nama Persaudaraan Muslimin Indonesia, Bank BNI Syariah: 0888078873. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here