Parmusi Dukung Pembangnan Masjid Agung Depok dengan Catatan

221

Depok, Muslim Obsession – Rencana Pemkot Depok untuk membangun Masjid Agung di lahan bekas SDN Pondok Cina 1 yang terletak di Jalan Margonda, Depok, menuai polemik. Sejumlah pihak menolak rencana tersebut, terutama beberapa orang tua siswa dari Sekolah tersebut.

Ada pihak yang setuju ada pihak yang menolak. Sehingga rencana tersebut pun, kini belum jelas keputusannya. Apakah tetap akan dilanjutkan atau dibatalkan rencana pembangunan Masjid Agung Kota Depok tersebut.

Menyikapi masalah ini, Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Kota Depok berpandangan, mendukung terhadap aspirasi warga Depok yang berkeinginan untuk bisa membangun dan memiliki Masjid Agung Depok.

Meski demikian, menurut Ketua Parmusi Kota Depok Ahmad Suhijriah, pembangunan Masjid Agung Kota Depok itu harus dilakukan dengan perencanaan matang dan mendapat dukungan luas dari semua pihak.

Sehingga pembangunan Masjid Agung Kota Depok itu, untuk kemaslahatan umat khususnya dan masyakat pada umum. Karena itu, kata Ahmad, jika rencana pembangunan Masjid Agung di areal yang kini memicu polemik, maka bisa saja di lakukan di lokasi lainnya, pada lahan yang tidak merugikan banyak pihak.

“Pada prinsipnya Parmusi Kota Depok, mendukung rencana pembangunan masjid Agung Kota Depok tersebut. Namun pertanyaannya apakah pembangunan itu harus tetap di laksanakan di lokasi yang saat ini memicu polemik. Kan banyak pilihan dari lahan lainnya yang lebih aman atau tidak menimbulkan konflik,” ujar Ahmad Suhijriah dalam keterangannya, Sabtu (20/5/2023).

Menurut Ahmad, rencana pembangunan masjid Agung itu, bisa saja memanfaatkan dan memaksimalkan lahan yang sudah ada, dengan cara cukup merenofasi Masjid Agung Balai Kota Depok, dengan bangunan lebih lebih besar lagi atau sesuai kebutuhan yang ada. Terlebih di kawasan Balai Kota Depok itu, masih terdapat lahan kosong di sekitar masjid tersebut.

“Saya kira salah satu opsi dan solusinya atas kebutuhan masjid Agung Depok, bisa memanfaatkan lahan yang ada di Balai Kota Depok. Yaitu memugar atau merenofasi dari masjid Balai Kota yang ada saat ini, dengan desain bangunan yang lebih luas dan besar, sesuai kebutuhan yang ada. Terlebih di areal tersebut masih ada lahan yang masih bisa di manfaatkan,” ujarnya.

Dengan demikian, kata Ahmad, kebutuhan terhadap masjid Agung Kota Depok, terpenuhi, dengan memanfaatkan lahan yang ada saat ini. Dan pembangunan masjid Agung Kota Depok itu pun tidak menyisakan jejak sejarah, karena adanya penolakan dari pihak-pihak tertentu.

“ Yang penting juga kan, bagaimana persoalan ini tidak berlarut-larut. Harus segera ada kepastian opsi dan solusinya terhadap rencana pembangunan masjid agung kota Depok ini,” tegasnya.

Lebih lanjut Ahmad berpadangan, kalaupun pembangunan masjid agug itu nantinya terwujud, bukan berarti sudah selesai kebutuhan masjid Agung itu, bagi warga Depok. Karena yang tidak kalah penting adalah bagaimana keberadaan Masjid Agung itu bukan sekedar sebagai situs tempat peribadatan semata, tetapi juga mampu memberikan solusi terhadap persoalan dan kebutuhan masyaarakat Depok pada umunya.

Seperti bagaimana Masjid itu nantinya mampu menjaga eksisitensinya dalam berbagai bidang, sebagai pusat berkegiatan bagi warga depok. Seperti menjadi pusat kajian dan pengajian, pusat pembangunan kebudayaan Islam di Kota Depok. Memberi efek juga dalam bidang kesejahteraan, dengan mengentaskan kemiskinan.

“ Karena juga menjadi ironi. Bangunan fisik tempat peribadatan di megah-megahkan, tetapi ternyata hal itu tidak memberi efek apa-apa bagi warga sekitar. Misalnya, ternyata hanya dari beberapa meter, masih ada warga yang kelaparan dan tidak bisa baca tulis Al Quran. Ini yang juga penting nantinya, bagaimana masjid itu memberikan efek dan pengaruh nyata juga bagi warga sekitar,” tegasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here